Jelajahi Istana Jodha Akbar

June 16, 2015


Putri dari seorang Raja Hindu yang menikah dengan seorang Kaisar Islam demi kepentingan aliansi politik dan berakhir dengan cerita cinta yang manis.

Gelombang sinetron India melanda negeri ini bak terjangan tsunami. Dimulai dari kisah Mahabharata bercerita tentang Pandawa. Hingga menampilkan sederet sinetron lain yang menceritakan sejarah panjang peradaban di India.

Salah satunya sinetron berjudul Jodha Akbar. Sebuah kisah perang dan politik yang dibumbui cerita cinta. Kisah Jodha Akbar membuka mata kita bahwa selama  berabad lamanya negeri Hindustani dikuasai oleh Kekaisaran Islam Mughal.

Kunjungan saya bersama keluarga ke kota Agra propinsi Uttar Pradesh, India memberikan makna begitu mendalam. Menggelitik ‘nafsu’ untuk mencerna dan mempelajari lebih dalam tentang Peradaban Islam di negeri ini.

Kota Agra ditempuh melalui perjalanan darat yang memakan waktu hingga 3 jam lamanya dari kota Delhi. Tempat tinggal kami saat ini. Setelah mendadak romantis menatap pesona Sisi Islami Taj Mahal. Dan terkagum dengan kemegahan Istana Agra Fort. Kami lanjutkan perjalanan menuju ke perbatasan Rajasthan.  Menuju kota Fatehpur Sikri yang ditempuh dalam waktu satu jam perjalanan.

Fatehpur Sikri dahulunya bernama Fatehabad (Fateh yang berarti kemenangan). Kota sekaligus istana yang didirikan oleh seorang Kaisar Islam Mughal generasi ke-3 bernama Abu'l-Fath Jalal ud-din Muhammad Akbar akrab disapa Akbar.

Kota Fatehpur Sikri  yang dibangun pada abad ke 15 ini dikenal juga sebagai kota Hantu (Ghost Town). Dibutuhkan 15 tahun lamanya membangun Keseluruhan kota dan hanya ditinggali selama setahun saja. Hal ini dikarenakan kurangnya pasokan air dan juga terjadi peperangan di wilayah kekuasaan yang lain. Kota ini ditinggalkan dan terbengkalai. Menjadikan kota megah diatas perbukitan ini dijuluki Ghost Town (Kota hantu).

Kami datang kesini diawal musim panas, bulan Mei. Astaghfirullah, panas sekali. Jalanan menguap menebar lambaian air yang biasa dikenal dengan efek fatamorgana. AC mobil tidak terasa. Air minum yang tadinya dingin berubah menjadi air hangat.

Suasana lebih panas lagi ketika sampai di gerbang istana. Kami dicegat preman jalanan yang memaksa kami membayar Upeti. Sampai mengedor gedor pintu mobil. Tegang!. Ceritanya bisa di baca disini.

Darwaza Istana Jodha Akbar

Sampailah kami di istana Fatehpur Sikri yang berada diatas bukit tertinggi. Hawa terasa semakin panas. Tegukan air tak henti hentinya menyapa tenggorokan kami yang kering. Dan Topi menjadi andalan kami menghalau sinar mentari menerpa wajah.

Kami langsung masuk kedalam. Diikuti teriakan guide yang “memaksa” kami menggunakan jasanya. Paksaan itu kami anggap angin lalu. Masuk kedalamnya, terhampar sederet bangunan yang memiliki gaya dan arsitektur yang berbeda. Keseluruhan istana didominasi warna merah bata.

Disebelah kiri pintu masuk.  Menjulang sebuah bangunan dengan pintu gerbang yang megah. Pintu gerbang inilah yang membawa kita memasuki Jodhbai’s Palace atau The Shabistan-I-Iqbal. Yakni Istana tempat tinggal permaisuri Jodha Akbar.

Permaisuri Jodha Akbar yang kita kenal di layar televisi sebenarnya bernama asli Heer Kunwari (juga disebut Harkai bai atau Jodha Bai), Hira Kunwari atau Harwa Bai yang lahir pada tanggal 1 Oktober 1542. Beliau adalah putri sulung Raja Bharmal dari Rajphut yang beragam Hindu. Cucu dari Raja Prithvi Sing I Amer. Dan bibi dari Raja Man Singh I Amer. Mereka adalah para Raja penguasa wilayah Rajasthan.

Pintu gerbang atau dalam bahasa urdu dikenal dengan nama Darwaza.Terdiri atas dua lantai. Dimana lantai dasar terdapat lengkung pintu yang digunakan sebagai pintu masuk. Diatasnya dua buah balkoni berada disebelah kiri kanan. sedangkan di ujung atapnya bertengger dua buah Chattris cantik. Chattris ini semacam kubah kecil yang disanggah empat pilar atau lebih. Menjadi ciri khas bangunan pada era Kekaisaran Mughal.

Ornamen Pintu memasuki IStana Jodha Akbar

Lengkung pintunya dibingkai dengan ornamen berbentuk geometri. Dikedua ujung  kanan dan kirinya menempel sebuah mozaik berbentuk bintang. Masuk kedalamnya, darwaza ini berbentuk sebuah ruangan yang pada saat itu digunakan sebagai tempat berjaga para pengawal istana.

Setelah melewati ‘lorong’ darwaza. Sebuah istana berbentuk persegi membentang dihadapan mata dengan sebuah halaman terbuka ditengahnya. Unik, bangunan yang saling berhadapan memiliki gaya dan arsitektur yang sama. Seolah menjadi cermin bagi kedua bangunan.

Dimana saya berdiri, hampir sama dengan bangunan yang berada dihadapan saya. Istana terdiri atas dua lantai. Dimana lantai dasar berhias tiga lengkung pintu berukir. Dan dikedua ujung lantai dua terdapat dua buah balkoni bertudung chattris.

Sedangkan bangunan istana yang berada di kanan dan kiri  yang saling berhadapan juga memiliki arsitektur yang sama. Hanya saja, atapnya dibungkus dengan keramik warna biru. Konon, keduanya digunakan tempat tinggal permaisuri pada musim yang berbeda. Yakni musim panas dan musim dingin.

Setelah mengambil detail istana dalam jepretan kamera dilantai dasar. Hati saya tergelitik untuk mencari tangga menuju ke lantai dua. Tengok sana sini. Mendongak ke lantai dua, tak terlihat siapapun disana. Suami entah dimana. Karena waktu datang kemari si kecil terlelap tidur di mobil ditemani pak sopir.

Akhirnya, saya menemukan tangga diujung istana.  bentuk tangga ini mirip lorong menuju vertikal dengan kemiringan yang tajam. Tidak ada informasi yang menyatakan bahwa pengunjung diperbolehkan naik apa tidak. Suasa sepi dan gelap. Tengok sana sini, tidak ada orang. Semakin dekat ke tangga, suasana semakin gelap. Bulu kuduk saya berdiri drastis. Istighfar dalam hati. Memantapkan hati naik ke lantai atas.  Bayangan mahkluk kecil berkelebatan terbang diatas. terdengar suara  kruk kruk kruk. Duh Gusti, antara berani dan melarikan diri. Semakin mendekat ternyata hanya kelebatan burung darah.

Semakin besar tekad saya menaiki tangga. Semakin dingin suasana. Tengkuk leher saya semakin berat. Terlihat bayangan seperti manusia hitam, kerempeng dan tinggi di tembok istana. Terdengar seperti gesekan suara di dinding. Saya berhenti dan menarik nafas panjang. Pikir saya, itu hanya bayangan manusia  tersorot sinar mentari yang terik. Tapi, bukannya kalau mentari tepat diatas ubun ubun, bayangan tak sepanjang itu. Gubrak!. 

"Zulfa, lets continue explore another place. Don't go up there" suara Shah Jahan memecah suasana. Ternyata diam diam Shah Jahan mengikuti saya dari belakang. Saya menolak, karena saya ingin menuju lantai dua. Shah Jahan menatap saya keheranan dan berkata " it fell strange here, you know what I mean  right? ". Baiklah.



Hiasan Chattris yang berada di atas Istana Jodha Akbar

Pada tanggal 6 Februari 1562 beliau menikah dengan Kaisar Mughal Akbar.  Keduanya menikah di daerah Shambar dekat dengan Jaipur, Rajasthan. Pernikahan ini diambil demi kepentingan aliansi politik.

Sebenarnya, Heer Kunwari bukanlah istri pertama dari Kaisar Akbar. Beliau adalah istri ke-3. Sebelumnya Kaisar Akbar menikah dengan Ruqaiya Sultan Begum dan Salima Sultan Begum.

Pernikahannya dengan Kaisar Akbar menjadi peristiwa penting dalam sejarah Mughal. Dimana seorang putri bergama Hindu menikah dengan Kaisar Mughal yang beragama Islam. Hal ini secara luas menjadi contoh toleransi beragama seorang Kaisar Mughal tentang perbedaan agama dan juga kebijakan baru dalam memperluas kerajaan multi etnis.

Penikahan keduanya juga menghasilkan efek penting pada aturan kehidupan pribadi keduanya dan juga kebijakan politik. Yakni kebiasaan penguasa Hindu menawarkan putri mereka untuk menikah dengan penguasa Muslim. Meskipun tidak umum, tapi telah menjadi hal lazim dinegara India selama beberapa abad lamanya. Pernikahan Heer Kunwari mendapatkan dukungan kuat dari seluruh keluarganya. Hal ini menjadi bukti nyata bagi seluruh dunia bahwa Kaisar Akbar telah menjadi Badshah (kaisar/Pemimpin) bagi seluruh rakyatnya baik Hindu maupun Muslim.

Kaisar Akbar yang beragama Islam  memberikan keleluasaan kepada istrinya untuk tetap beragama Hindu dan menjalankan kegiatan ritual keagamaan serta adat dalam istana. Bahkan terdapat sebuah kuil Hindu didalam Istana. Hal ini nampak dari hiasan dinding dan juga pilar pilar istana yang bergaya Hindu. Sebuah ciri khas ornamen berbentuk persegi penjang.  Dibingkai dengan hiasan berukir yang menjadi  tempat patung dewa agama Hindu.

Balkoni Dalam Istana

Pilar Pilar Istana yang dipengaruhi gaya Hindu

Meskipun tetap beragama Hindu beliau sangat dihormati dan dijuluki Mariam Uz-Zamami. Karena dari rahimnya terlahir seorang pewaris tahta kekaisaran Mughal bernama Jahangir. Dan Nenek dari Kaisar Mughal Shah Jahan, sang pendiri Taj Mahal.

Pada masa pemerintahan Mughal Akbar, Heer Kumari disebut juga sebagai Ibu Ratu Hindustan. Juga dikenal sebagai sosok pebisnis ulung dalam perdagangan International. Mempunyai kapal pribadi yang digunakan untuk para muslim naik Haji menuju Mekkah.

Diwan-I-Khas

Bulan Darwaza, Jama Masjid Fatehpur Sikri

Panch Mahal dalam Istana Fathepur Sikri

Selain Jodbhai’s Palace. Didalam Istana Fatehpur Sikri terdapat sederet tempat dengan fungsinya masing masing. Seperti tempat tinggal istri lainnya, dapur, Madrasah, Diwan I-aam, Birbal, Pachrsi CourtNaubat Khana, Hujra-I-Anup, Ibadat Khana, Anup Talao dan Jama Masjid.

Didalam Istana juga terdapat Panch Mahal. Berarti lima Istana, karena istana ini memiliki lima lantai. Berbentuk mengerucut semakin keatas lantainya semakin mengecil. Istana ini digunakan Kaisar Akbar untuk bercengkrama bersama permaisuri dan bermain bersama seluruh keluarga.

Tempat lain yang tak kalah unik adalah Diwan-I-Khas. Didalamnya terdapat ornamen kayu dengan berbentuk bunga, daun dan geometri yang unik dan rumit. Tempat ini digunakan untuk berdiskusi khususnya tentang perbedaan Agama. Akbar memiliki perwakilan dari berbagai agama. Membahas tentang agama dan secara pribadi memberikan pandangannya kepada para tamu. Subhanallah.

Begitu besar cinta Heer Kumari pada sang Kaisar Akbar.Ketika maut memisahkan pada tanggal 19 Mei 1623. Meskipun sepanjang hidup beragama Hindu. Heer kumara tidak ingin dikremasi layaknya adat dalam agama Hindu. Heer Kumari memberi wasiat agar dimakamkan didekat suami tercinta. Mengharukan!

You Might Also Like

39 $type={blogger}

  1. Konon sinetron jodha akbar anyak kontroversi saya mah nonton pemainnya yg lumayan mans itu, eniwei jadi Jodha atau heer Kumari adaah nenek dari pendiri Taj Mahal ya? Atau saya musti baca pela2 tulisan mbak zulfa lagi diatas hehehe. Luar dahsyat ya India :) trimakasih sudah erbagi cerita nih mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya, Baik film dan Sinetron banyak kontroversi. Karena bisa membawa ketetgangan tersendiri karena menyangkut SARA. Iya, Heer Kumari itu nenek Shah Jahan, sang pendiri Taj Mahal, bukan Shah Jahan Suamiku lho.... hehehe. Iya, kalau datang ke India, semua peninggalan yang ada ada benang merahnya.

      Sami sami, senang bisa berbagi :)

      Delete
  2. Mbak, knapa pas mau naik ke lantai 2 istana pake sgala prindang prinding tengkuk lehernya? Horor tah mbak? 😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, waktu mau naik ke lantai 2 tiba tiba bulu kuduk berdiri, gelap lagi... ya sudah nggak jadi, daripada jadi permaisuri "penunggu" istana, hahaha

      Delete
  3. Aku terpesona pada warna coklat tanah yang mendominasi seluruh kulit bangunan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak Rien, hampir seluruh bangunan di Era Mughal, kecuali Taj Mahal, semua terbuat dari batu merah. jadi kelihatan gagah dan kokoh

      Delete
  4. Ini ada ulasan jodha akbar, mungkin cukup menarik sebagai info tambahan : http://www.kompasiana.com/borismuda/antara-jodha-akbar-dengan-romeo-juliet_54f8fd1aa33311e83f8b484f

    ReplyDelete
  5. Ga suka yang ditipi2 itu hehe.. Pengen ke India aja langsung

    ReplyDelete
  6. Iku sing foto pakai topi nang Darwaza Istana Jodha Akbar dikau tha, Zulfa? APik2 fotone, euy... Nggarhi pengen...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ora mbak, iku koncoku, aku kan "fotografer dibalik foto foto kece dan para model *plak* hahahaha
      Matur nuwun mbak, ayooo kemari :)

      Delete
  7. Sekarang di teve sampai di episode dimana Raja Iran mempermasalah perbedaan keyakinan mereka dan status Salim apakah sah sebagai pewaris tahta. Salim apa Jahangir itu satu orang yang sama apa beda Mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, soalnya pada Kaisar Mughal masih keturunan Iran, Jadi segala hal masih diperbincangkan.
      Iya, salim itu nama aslinya, diambil dari nama seorang sufi dan lebih dikenal sebagai Kaisar Jahangir.

      Delete
    2. Kok mirip ama nama anak bungsu Hurem Abad Kejayaan ya: Cihangir :D

      Delete
  8. Subhanallah mbaaaaaaak. Bangunanya sungguh menakjubkan. Sungguh beruntung mb Zulfa sempat tinggal di India, jadi bisa melihat-lihat langsung ke tempatnya. Berbeda dengan di TV, sudahlah fiksi, tempatnya pun bukan asli lagi ya, hehee...
    TFS mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdullilah mbak, diberi kesemptana sama Allah untuk jelajah negara lain dan menggali sejarah peradaban Islam di negeri tersebut. Ya, lebih asyik cerita dan tempat yang asli, klo di tipi banyak cerita mbulet dan nggak jelas :)

      Delete
  9. Subhanallah... Haru membaca bagian terakhir :')
    Kalau di serial jodha akbar, aku melihat salah satu adegan jodha akbar diajarkan shalat oleh suaminya. Aku berharap banget sebenarnya beliau menjadi muslim di akhir hidupnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Heheh Iya sangat banget ya...Padahal baik. Ternyata dia tetap beragama Hindu sampe akhir hayatnya.

      Delete
  10. walah padahal segini menterengnya istananya sayang ya, klo sekarang harusnya pasokan airnya dah lancar eh malah dinastinya yang udah bubar :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Sayang sekali padahal istananya keren dan menjadi kiblat pembangunan istana mughal lain di India. Sekarang semuanya dah bubar semua

      Delete
  11. Suka banget ngeliat istananya... Btw, aku belum pernah nonton Jodha Akbar di tipi.. hehehe.. maklum jam segitu jamnya ribet nemenin si bocah main :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waktu sampe rumah, aku nonton 2 episode, terus nggak mau nonton lagi soale ada yg nggak sesuai dengan kenyataan. Namanya juga sinetron, hehehe Iyo mending nemenin lala dulinan ketimbang nonton sinetron.

      Delete
  12. Lha ini dia yang ada sinetronnya. Dan lagi-lagi aku melewatkan tempat ini >.<

    ReplyDelete
  13. Mbak zulfa...sy bnr2 pgn lihat foto mba zulfa sekeluarga...perpaduan indonesia & india...suka bgt artikel2 nya...aku dr kediri jatim mba,tp skrg d bekasi ikut suami...jd ngebayangin travelling dsna ...aaaa pengeeen 😢

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe, ada di blog satunya, cintanajin. blogspot.com bukan cinta diatas langit taj mahal *diliriksaheer

      Wah, salam kenal, eh, kediri itu paling asyik malam malam cangkrukan di simpang lima itu yang ala ala paris sama makan nasi pecel kediri.

      hayoooo lah main ke India sini, semoga ya diberikan kelapangan rezeki dan bisa jalan jalan kesini. Aamiin

      Delete
    2. Aaaa...mba zulfa bikin pengeeeeen T.T ...ikut pulang k india y saya :D

      Delete
    3. Hehe..serasa d arc de triomphe y mba haha.... aamiin smg bs honeymoon kesana (wlo uda ada the krucils :D )

      Delete
    4. Hehe..serasa d arc de triomphe y mba haha.... aamiin smg bs honeymoon kesana (wlo uda ada the krucils :D )

      Delete
    5. Hehe..serasa d arc de triomphe y mba haha.... aamiin smg bs honeymoon kesana (wlo uda ada the krucils :D )

      Delete
    6. Aamiin. Begitula diriku, suka ngeracunin :)

      Delete
  14. Gegara Serial Jodha-Akbar tayang lagi jadi nemuin artikel menarik inih ^_^
    Salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga :)
      waaahh, tayang lagi? di stasin mana?

      Delete
  15. Salam kenal mba wah sy suka bangat dgn artikel yg mba buat jd ngehayal pengen lihat lgsung istana jodha akabr secara cumn nontn di tv antv.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga kelak bisa berkunjung ke India ya ...dan bisa jelajah istana istana disana.Aamiin

      Delete

Follow Twitter

Follow Instagram