Tentang Muslim Hyderabad Tayang di Rubrik Ufuk Luar Majalah Ummi

February 07, 2016

Tulisan tayang di majalah Ummi

Keunikan cerita  kehidupan Muslim Hyderabad yang berada di India Selatan

Alhamdullilah, akhirnya out of the box juga. Jika biasanya saya menuliskan kisah perjalanan di media, kali ini saya menulis ‘reportase’ menyapa hiruk pikuk kehidupan muslim Hyderabad, India selatan dalam rubrik ufuk luar. Kehidupan muslim di propinsi termuda di India ini sedikit berbeda dengan muslim lainnya di India. Baik diintip dari sisi sejarah peradaban Islam yang menyebar maupun sisi kehidupan dalam keseharian. Bahkan, mereka memiliki ‘izin’ khusus yang tak dimiliki muslim lain yang hidup di negeri yang didominasi umat Hindu ini. Seperti apa ? Baca lengkapnya di majalah Ummi Edisi Februari 2016.

Menulis untuk rubrik Uful luar majalah Ummi

Tips menulis di media



***

Dulu nggak kepikiran banget bakalan terjun di dalam dunia travel writer. Saya suka sekali jalan, tapi nggak suka nulis. Suka baca tapi kebanyakan bacaannya buku atau tulisan perjalanan, kadang novel juga. Menulis, jauh dari angan saya.

Jujur saja, ketika waktu duduk di bangku sekolah dulu paling nggak suka pelajaran bahasa dan sejarah, pasti bikin mata saya terlelap. Lebih suka Matematika, Fisika dan Kimia. Meski memaksa memeras otak dengan deretan logika dan kadang lelah tapi saya sangat menikmatinya. Semakin sulit, semakin suka.

Waktu berlalu. Entah kesambet apa di India sampe saya akhirnya terjun di dunia travel writer. Pekerjaan yang dulu saya pikir enak banget. Karena kerjaannya ‘cuman’ jalan jalan. Ternyata nggak juga. Sekarang saya harus berkutat dalam kehidupan dimana saya harus lihai mengolah kata. Menjadikannya kalimat yang enak dibaca oleh editor pembaca dan juga kamu, Iya kamu. Hehehe. Dan untuk menunjang sebuah tulisan perjalanan, tak jarang  saya ‘memaksakan’ diri  membaca sebuah sejarah peradaban suatu bangsa. Yang artinya saya harus berkutat dengan ‘pelajaran’ Bahasa dan Sejarah. Dulu disekolah bikin ngantuk, sekarang bikin melek berhari hari.

Setelah memasuki dunia travel writer, nggak kepikiran sama sekali menulis dibidang lain. Kadang kalau lihat kehidupan India yang komplek bin njelimet pingin menulisnya dalam sebuah Novel. Tapi nulis cerita pendek saja belum bisa, apalagi novel. Sadar diri.

Nah, suatu ketika saya lagi berbincang melalui email dengan editor majalah ummi. Biasa, ngobrol tentang artikel perjalanan. Tetiba si mbak tanya “Mbak Zulfa kan tinggal di luar negeri kenapa nggak mencoba menulis untuk Rubrik Ufuk Luar ?”. Rubrik ufuk luar  ini sebenarnya tak asing bagi saya pribadi karena dulu waktu tinggal di Indonesia saya langganan majalah Ummi. Dan … pertanyaan itu saya jawab dengan satu kata “InsyaAllah”.

Kebetulan, saya barusan mengunjungi sebuah kota di Selatan India dengan jumlah total penduduk Muslim yang lumayan banyak. Kota Hyderabad yang berada di Propinsi Telangana. Sejarah peradaban Islam juga beda. Akhirnya saya mencoba menulis tentang kehidupan keseharian mereka. Entah mengapa, kedua kalinya tinggal di India, kali ini saya lebih tertarik menggali tempat yang kaya akan peradaban Islam. Plus fall in lope dengan Himalaya.

Tulisan kemudian saya kirim ke Editor. Dan ternyata tulisan saya terlalu “tulisan perjalanan”. Karena sebenarnya tulisan rubrik Ufuk luar ini seperti reportase. Maklum dah kebiasaan. Dan saya diberi 2 contoh tulisan rubrik ufuk luar oleh mbak editor. Saya baca sambil manggut manggut.

Proses Edit berjalan. Diterima. Eh, ternyata ada satu data yang ketinggalan. Kurang ‘sedikit’ menggali kehidupan disana. Baiklah, menjadi pembelajaran bagi saya. Dan kekurangan ini dibantu oleh si mbak editor. Alhamdullilah, akhirnya bisa juga menulis tulisan non perjalanan. Sekarang tingkat kepedean saya selangit, siapa tahu besok nulis novel. Semoga.

Trus, Bagaimana menulis untuk Rubrik Ufuk Luar di Majalah Ummi
  • Rubrik ufuk luar ini bercerita tentang kehidupan saudara muslim di luar negeri. Sebenarnya nggak juga harus tinggal di luar negeri. Ketika kamu jalan jalan ke Luar negeri, coba datangi komunitas saudara muslim disana. Sekalian cari Masjid dan Makanan Halal. Iya kan ?
  • Sambil ngobrol gali kehidupan mereka. Gaul dengan penduduk lokal. Lihat Cara berpakaian. Amati kehidupan keseharian. Toh ketika melakukan suatu perjalanan secara tidak langsung kita suka mengamati budaya mereka. Iya toh?. Tanya juga tentang Makanan Halal. Pusat kegiatan umat muslim disana. Dan kegiatan di Masjid. Jangan lupa foto foto, ya.
  • Mulailah menulis. Jangan terlalu lama, biar masih ingat segala pembicaraan dan masih fresh dalam memori otak. Panjang tulisan sekitar 600 kata atau sekitar 8000 karakter. Bikin cerita dalam beberapa box.
  • Kirim ke kru_ummi@yahoo.com
  • Tunggu dengan sabar, InsyaAllah cepat kok reply-nya. Pengalaman saya mengirim ke Majalah Ummi, selalu cepat tanggapanya.

Gook Luck

You Might Also Like

33 $type={blogger}

  1. Kesambet dewa Wishnu mb.. Buahahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mending kesambet Arjuna mbak :))))))) Lop lop lop

      Delete
  2. Kl india selatan destinasi yg recomended mn aj mb

    ReplyDelete
  3. Kesambet dewa Wishnu mb.. Buahahahaha

    ReplyDelete
  4. Kl di India selatan destinasi backpekeran yg recomended mana aj y mb

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selatan India yang keren itu Hyderabad sama Kerala.

      Delete
  5. Kl di India selatan destinasi backpekeran yg recomended mana aj y mb

    ReplyDelete
  6. aku jd pgn beli majalah ummi ini spy tau model tulisannya seperti apa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak coba beli, disana banyak rubrik yang bisa diisi :)

      Delete
  7. mamak najin ini emang keren bangettt..selamat yo mbaa, pengen nulis di media juga kayak dirimu, coba jajal tahun ini wish me luck :*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum apa2 mbka, masih kerenan mbak Dewi sudah bikin puluhan buku. Semoga bisa nyerep ilmunya.

      Ayoo mbak nulis di Media lagi, moga tembus, Aamiin.

      matur nuwun

      Delete
  8. Hmmm,,,, Dari namanya aja Ummi, cocoklah untuk ibu - ibu,,, Eh nggak ada ya majalah pappi yang untuk bapak - bapak, hehehe pizzz. Sukses selalu dah mak, keren! keren!

    ReplyDelete
  9. Bayaran nya gede ngak sech kalo majalah gini ??? #TetepUUD

    ReplyDelete
  10. Mbak bagaimana kehidupan masyarakat di kerala tepatnya koduthitu banyakkah muslim disana.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum ke Kerala, entahlah, masih belum pingin kesan juga... semoga kapan kapan ya

      Delete
  11. Selamat, Zulfa... salam keren selalu... ira

    ReplyDelete
  12. wah saya emang butuh belajar banyak dari mbak yang satu ini udah media bangeeettt keren mbak zulfa.... salut deh....

    ReplyDelete
  13. asyik juga .. jalan2 ... bisa sharing ..sekaligus dapet duit :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, ALhamdullilah. Jalan jalan melonggarkan otak sekalian kerja juga. hehehe

      Delete
  14. kereeennn mba zulfaaa.. tetap bisa berkarya untuk indonesia dari mancanegara yaa.. saluutttt.. mudah2an jejaknya nulaarrr...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Ima juga kerennnnn. InsyaAllah mbak, Yukkkk Kita belajar bareng dan terus berkarya

      Delete
  15. Selamat mbak Zulfa. Selalu keren dan menginspirasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Matur nuwun mbak Rien. Mbak Rien juga selalu keren.

      Delete
  16. Keren mbak Zulfa, bisa kek gini. Aku mau dong ditularin juga. Jadi penasaran pengen cari majalahnya, mau tau bedanya tulisan reportase dengan penulisan kisah perjalanan bedanya gimana #nggakpernahnulis Penasaran sama Selatan India juga.

    ReplyDelete
  17. Assalamualaikum.. Pgin beli majalah ummi dsni agak sulit yaa.. Daerah cileungsi bogor mba.. Ada info?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam. majalah Ummi memang sudah tidak ada mbak. Sudah nggak terbit. Sedih ya, padahala ini majalah langganan sejak aku kuliah dulu.

      Delete

Follow Twitter

Follow Instagram