Berwisata sambil belajar ilmu astronomi di Jantar Mantar

October 19, 2016

Jantar Mantar

Jantar mantar di kota Jaipur merupakan Inovasi arsitektur yang diformulasikan untuk mengukur waktu sekaligus sebagai observatorium terbesar yang pernah dibangun di dunia.

Kebayang nggak hidup tanpa jam di zaman modern gini? gegoleran seharian, eh tiba tiba sore. Malam hari, ngiler, ngorok, ngimpi dilamar Brad pitt, eh, tetiba mentari tersenyum di ufuk Timur. Nggak ada jam Weker. Masuk kantor, sekolah, janjian sama pak penghulu jadi nggak singkron, sak karepe dewe. Kebayang, hidup pasti super berantakan.

Tapi ada kalanya suatu keadaan membuat diri kita ingin menghentikan waktu. Entah ketika kita sedang sangat berbahagia. Atau ketika ada keputusan besar yang menguras air mata harus diselesaikan segera.

Satu detiknya mampu membuat jantung memompa darah lebih cepat. Satu jam saja terasa begitu bermakna. Seperti kata mbak Audi, satu jam saja, hingga kurasa bahagia, mengakhiri segalanya. Aku ki ape ngomong opo sih, kok dadi ngalor ngidul.

Baiklah back to topik. Intinya nih, jam merupakan salah satu penemuan besar sepanjang zaman. Mampu membawa manfaat sejagat dalam urusan dunia akhirat. Tak hanya membantu dalam kegiatan keseharian kita, bahkan juga dalam urusan ibadah.

Sebelum adanya teknologi jam, orang zaman dahulu menggunakan mata telanjang untuk mengetahui waktu. Yakni dengan melihat posisi bayangan matahari di Bumi. Pedoman yang sama untuk menentukan waktu shalat bagi umat muslim sedunia.

Di India sendiri terdapat inovasi arsitektur bangunan yang difungsikan sebagai pengukur waktu secara tepat yang diberi nama Jantar Mantar. Namanya diambil dari bahasa Sansekerta. Jantar berarti instrumen. Dan Mantar berarti calculate atau menghitung.

Jantar Mantar berarti sekumpulan instrumen arsitektur astronomi yang berfungsi sebagai pengukur (menghitung) waktu. Setiap instrumennya memiliki komponen, nama, bentuk dan fungsi yang berbeda. Setiap instrumen yang berada di Jantar mantar ini dibangun menggunakan prinsip prinsip design Astronomi dan adat dari teks teks Sansekerta Hindu Kuno. Instrumen ini memungkinkan pengamatan posisi astronomi dengan mata telanjang.

Di India terdapat 5 jantar mantar.  Masing masing berada di kota yang berbeda. Yaitu di Kota Jaipur, Delhi, Varanasi, Ujjain dan Mathura. Sebelumnya saya bersama keluarga pernah berkunjung ke Jantar Mantar di kota Delhi yang merupakan observatory pertama di India. Kali ini kami berkunjung ke Jantar Mantar yang berada di kota Jaipur.

Jantar Mantar di Jaipur ini merupakan Observatorium terbesar dan terlengkap komponennya di India. Sekaligus menjadi salah satu observatorium terbesar yang pernah dibangun di dunia. Kunjungan ini sebagai bagian dari perjalanan kami menjelajah bumi Rajasthan. Berwisata sambil belajar.

Setelah berpanas panas panas ria di istana air atau Jal Mahal. Beristirahat sejenak di hotel kemudian lanjut ke Jantar Mantar. Letak Jantar Mantar berdekatan dengan City Palace dan Hawa Mahal. Tinggal jalan kaki saja.

Kami datang ketika mentari mulai sedikit bergeser ke arah Barat. Tapi panasnya masih cetar. Maklum, Jaipur masuk dalam negara bagian Rajasthan yang terkenal sebagai daerah padang pasir yang panasnya menggelora. Kalau datang ke Jantar mantar memang pas matahari masih ada. Nggak harus tepat berada di kepala, paling tidak masih dapat melihat bayangan matahari dengan jelas.

Jantar Mantar di Jaipur dibangun oleh seorang Raja Rajput bernama Raja Sawai Jai Singh pada tahun 1738. Beliau dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai dan ahli dalam bidang astronomi.  

Masuk kedalam Jantar mantar, bangunan warna kuning muda mendominasi. Kalau di Jantar Mantar Delhi, semuanya berwarna merah bata. Bangunan dengan berbagai macam bentuk ini memiliki fungsi yang berbeda yang menyebar di halaman seluas 18.000 Meter Persegi.

Masing masing bangunan atau instrument memiliki nama berbeda pula. Dilengkapi dengan skala astronomi. Umumnya, skala astronomi ini ditulis diatas lapisan marmer pada lapisan bagian dalam. Ada juga instrumen yang dipasang dengan perunggu, batu bata dan mortir.

Pertama, ada bangunan mirip dengan sebuah sumur bulat. Persis seperti sumur zaman saya masih unyu dulu. “Sumur” ini dilengkapi dengan undakan untuk melihat kedalamnya.Diatasnya bergelantung perunggu bulat dengan tanda tambah ditengahnya. Perunggu bulat ini digantungkan dengan sebuah cagak batu diatasnya. Fungsinya apa, saya lupa. hehehe

Instrumen lain bentuknya seperti dua buah gong yang menggantung. Cuman bentuknya lebih tipis dan lebar. Ada juga yang berbentuk seperti jeruji motor berbentuk jumbo. Lainnya berbentuk seperti tangga super tinggi dengan kemiringan 45 derajat dengan dua sayap lengkung di kanan dan kirinya. Ada juga yang mirip dengan sebuah lingkar sasaran  anak panah yang dilengkapi dengan garis garis angka.

Total ada 19 Instrumen disini, untuk lebih lengkapnya baca di Wikipedia, ya. Sungguh, saya bukan ahli astronomi yang bisa menjelaskan semua instrument secara detail. Takut salah, malah dikira bodohin orang. Atau malah dikira sok keminter. Halah.

Jantar Mantar in Jaipur, India

Jantar Mantar

Jantar Mantar

Sun dial Time in India


Kalau suka ilmu astronomi atau pingin jadi astronot, datang ke Jantar Mantar terasa begitu mengasyikkan. Tapi kalau kesini kudu pakai guide karena mereka bakalan jelasin fungsi setiap instrumen yang ada secara detail. Sebenarnya disetiap instrumen terdapat informasi lengkap tentang nama dan juga fungsi dari setiap komponen yang ada. Tapi tetep aja, kalau nggak pakai guide, bakalan nggak mudeng *nunjuk hidung sendiri.

Waktu datang kemari pas barengan dengan anak anak sekolah. Saya ngintil sekaligus dengerin penjelasan. Pura pura jadi emak kece yang tertarik untuk belajar. Lumayan Irit duit, kagak pakai guide.

Waktu bersama si kecil datang kemari, dia mengajukan banyak pertanyaan. Saya mencoba menjelaskan sebisanya sesuai umur dia. Jujur, kadang pertanyaan membuat kepala saya mumet mencari jawaban.

“Ammy, pesawatnya pak Astronot terbang dari situ?” sambil menunjuk instrumen dengan anak tangga super tinggi.
“Ini buat main panah panahan?” Nunjuk sebuah bulatan yang dipenuhi dengan tanda dan angka.
“Ini penggaris besar sekali, buat ngukur apa ?” hmmmm Nganu.
“Kenapa kok harus dibentuk kayak gini dan gitu ?” huaaaaaa.

Tips dari saya biar nggak puyeng dan belajarnya lebih asyik, next time cari guide yang bisa jelasin sesuai dengan umur anak kita. Biar mereka lebih paham. Jangan cari yang gratisan atau ngintil dibelakang anak sekolah.

Tiket masuk wisatawan asing 200 Rupees atau sekitar Rp. 40.000. Anak anak dibawah umur 1 tahun gratis. Buka jam 08.00 hingga 17.00.  Bisa juga beli tiket terusan, lebih murah. Tiket terusan ini harganya 1000 Rupees, sudah termasuk Amert Fort, City Palace dan jantar Mantar.


Seiring berjalannya waktu, pada abad ke 18 Jantar Mantar tak hanya mengungkapkan Inovasi arsitektur astronomi. Juga datang bersama ide ide dari berbagai keyakinan agama dan sosial berbeda yang ada di India. Contoh digunakan juga oleh penguasa Islam di India pada saat itu untuk menentukan jadwal shalat yang tepat.

Jantar Mantar yang masuk dalam situs warisan dunia UNESCO ini menjadi bukti bahwa negara India bukan hanya menyimpan peradaban sejarah yang panjang melainkan juga warisan Ilmu pengetahuan. Meskipun pada saat ini keberadaanya tidak dipergunakan lagi sebagai ilmu astronomi, tetapi kita patut memberikan penghargaan yang besar atas ketajaman ilmiah khususnya dibidang astronomi.

You Might Also Like

21 $type={blogger}

  1. Eh kalo brad pitt itu tidur nya ngorok juga ngak yaa kayak emak ??? hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkw, Brad pitt hanyalah manusia biasa yang suka ngorok juga :)

      Delete
    2. This comment has been removed by a blog administrator.

      Delete
  2. Ternyata masih banyak spot unik di india yang bisa jadi tempat wisata contonya Jantar mantar ini *curhatan blogger yg blm pernah ke India*

    ReplyDelete
  3. aku dari dulu selalu pengen ke India.. niat ngumpulin uang cuma cukup buat tiket pergi aja ini.. baca postingan ini makin pengen ke india.. gimana dongggg.. #malahcurhat :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, Itu sudah berusahab banget. Semoga segera dapat tiket balik, duit buat jajan dan jalan,ya. Aamiin

      Delete
  4. Itu yang cekung bentuknya kayak radar, yah. Aku suka kompleks2 kayak gini. Bisa nambah pengetahuan keluarga. Bisa ngasih pesan morak ke anak2. Orang zaman dahulu pun pinter2.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya mbak, banyak yang bentuknya kayak radar. cekungan cekungin itu ada ukurannya. Bener, orang zaman dahulu hebat hebat, menemuka sesuatu yang luar biasa.

      Delete
  5. bener2 keren ... coba ada yang seperti ini di Indonesia, seharusnya taman di Jakarta ada yang dibuat thema seperti ini, biar ngga ngebosenin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itu, Kalau di Indonesia waktu zaman dulu nggak ada. paling tidak di taman taman dibangun hal hal yg berbau edukasi, nggak cuman main. tapi main sambil belajar

      Delete
  6. Oalaah kok ya keterangan tiap instrument pake bahasa sanskrit Hindu kuno ya mbak. Lah, yang modern aja nggak ngerti# liatin photo batu bertulis
    Keliatannya sama semua mbak,kayak cacing uget uget baris gitu..#natap lagi lebih serius

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe, Iya tapi ada kok informasi dalam bahasa Inggris di tiap bangunnanya. seneng sambil wisata dambil belajar. Hehehhe Kelihatanya ada beberapa yg sama, tapi banyak yang beda kok

      Delete
  7. aku mau mbak belajar astronomi apalagi di india, sambil meneropong masa depan asmara hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha, jangan diteropongin terus yang di Galaxy. Ayoo dijemput :)

      Delete
  8. India masuk bucketlist aku niiih.. Banyak yg bisa dinikmati di sana yaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Semoga lancar perjalananya ya...... jangan lupa belaar sekalian

      Delete
  9. Pantes aja ada lagunya Ungu 'Demi Waktu" ya :D
    Asik nih jalan-jalan sambil belajar astronomi. Bsia buat anak-anak dan dewasa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, ini wisata di India covok buat anak dan dewasa

      Delete
  10. Kalau Humayra aku ajak ke sini pasti senang banget dia. Kecil2 dia suka belajar ilmu astronomi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama kayak Najin, klo diajari astronomi pasti banyak pertanyaan diajukan, tertarik banget untuk tahu

      Delete

Follow Twitter

Follow Instagram