Keindahan Kota Shimla Ratu Perbukitan

June 22, 2015

The Queen Of Hill

Kota shimla yang berada di Propinsi Himachal Pradesh, India ini bertenggger diantara puluhan bukit dikaki Himalaya menyajikan nuansa Eropa di masa lampau.

Sang Surya belum menampakkan sinarnya. Ketika saya dan teman teman menapakkan kaki di Inter Btate bus Terminal Shimla. Diantara kegelapan, nampak terasiring  lampu lampu rumah dan hotel. Mengikuti garis garis  jalan, meliuk liuk menghiasi perbukitan.

Rasa kantuk dan capek seakan sirna. Setelah semalamam kami menempuh 10 jam perjalanan didalam bus dari kota Manali menuju Shimla. Hampir dua minggu kami menjelajah Himalaya. Shimla kota asal aktris Bollywood Preity zinta adalah tujuan terakhir kami.

Udara dingin merasuk kedalam tubuh. Dini hari, Shimla nampak lengang terlarut dalam kabut malam. Menunggu sang surya, kami menikmati hangatnya Chai. Teh ala India yang diseduh dengan susu.

Kota Shimla diambil dari nama Dewi Shyamala Devi. Salah satu dewi agama Hindu. Shimla menjadi ibukota propinsi Himachal Pradesh, India. Kota ini bertengger diperbukitan dengan ketinggian 2397 meter diatas permukaan tanah diantara puluhan baris perbukitan di lereng Himalaya. Menjadikan kota Shimla dijuluki sebagai The Queen of Hill  (Ratu perbukitan).

Garis jingga membelah bumi. Mentari menyapa, nampak bagaikan kobaran api di balik bukit. Sepanjang mata memandang, terlihat puluhan lekukan alam terbentang tak berujung.

Seiring sinaran mentari perlahan menyinari bumi. Udara pagi yang sejuk menyapa paru paru. Kami meninggalkan terminal menuju jantung kota. Berjalan kaki, menapaki puluhan anak tangga. Melewati tikungan, meliuk meliuk menuju atas bukit.

Mendaki gunung lewati lembah. Sungai mengalir Indah ke Samudra. Yap, theme song lagu Ninja Hatori terucap dari bibir saya. Menampar semangat dalam nafas kami yang mulai terengah engah menanjaki perbukitan yang landai. Ditambah lagi perjalanan jelajah Himalaya sebelumnya yang cukup menguras tenaga.

Kami saling bertautan, dengan nada yang ancur ancuran. Ketawa geli, mencoba mengingat lirik lagu itu. Asik dengan segala candaan kami tiba tiba terkaget. Dan seketika tawa kami membahana, ketika seekor monyet tiba tiba melintas di depan kami.

Disusul dengan beberapa monyet bergelantungan di atas dahan pepohonan. Meloncat kesana kemari. Beberapa diantaranya menggendong anaknya. Kami segera mendekap Tas dan Ransel kami masing masing. Takut jika tiba tiba monyet menyerang dan menariknya.

Shimla
Jalanan Berkelok dan naik turun menjadi ciri khas kota Shimla

Terasiring jalan, anak tangga dan beberapa kelokan. Padatnya rumah dan hotel membuat kami tersesat tak tentu arah. Bahkan, kami melewati halaman belakang rumah penduduk setempat. Melihat kami yang kebingungan, dengan ramahnya si bapak menunjukkan arah jalan.

Ditengah perjalananan, nampak sebuah Gereja St. Michael’s Cathedral berasitektur mirip dengan gereja  di Eropa. Suasana nampak sepi dan tertutup. Mengamati setiap sudut gereja yang dibangun dari bebatuan pasir alami. Salah satu sisi gereja menawarkan  hamparan luas kota perbukitan ini. Kami duduk beristirahat, menikmati mentari menyapa hangat tubuh kami.

Mendekati Jantung Kota Shimla. Mata ini disuguhi bangunan berarsitektur Neo Gothic dan Tudorbethan. Shimla berasal dari nama seorang dewi bersama Shyamala Devi. Pada pada zaman penjajahan Inggris ditahun 1864, Shimla menjadi Ibukota di musim panas.

Scandal Point
Berjalan lurus kami sampailah disebuah persimpangan. Kearah kanan menuju kawasan the Mall. Sedangkan ke arah kiri menuju The Ridge. Keduanya The Mall dan The Ridge adalah jantung kota Shimla.

Persimpangan ini dikenal sebagai skandal point. Skandal cerita cinta dimasa lalu antara seorang wanita bangsawan Inggris dengan Maharaja Patiala. Ditempat inilah mereka saling bertemu dan memadu kasih.

scandal point shimla
Scandal point yang menjadi scandal cinta sang maharaja dan Putri bangsawan Inggris


The Ridge
Kami terus melangkahkan kaki menuju The Ridge. Berderet pagar besi dan kursi dari kayu bebingkai besi. Kursi kursi panjang ini menghadap barisan perbukitan berselimut pohon pinus menjulang tinggi. Bertengger beberapa hotel mewah dan vila.

The Ridge, sebuah kawasan terbuka yang menjadi berada di tepi pebukitan. Dengan berderet bangunan peninggalan zaman kolonial Inggris. Sedangkan sisi lainnya menawarkan gugusan pegunungan Himalaya luas tak berujung. Dimusim dingin,  kawasan The Ridge bagaikan hamparan karpet putih bersalju.

Disebelah kanannya Town Hall yang bersitektur neo Gothic ini mengingatkan saya pada rumah rumah di pedalaman negara eropa. Lengkap dengan cerobong asap pemanas ruangan diatasnya.

Disampingnya sebuah taman dipenuhi bunga. Bediri patung Dr. Y.S Parmar, beliau adalah pendiri propinsi Himachal. Diseberang sudut berdiri Patung Indira Gandhi.  Berdiri diujung the Ridge, patung tokoh nasional India, Mahatma Gandhi.

Di pagi hari, nampak beberapa warga setempat menikmati jalan sehat. Sedangkan para pemuda asyik bermain cricket.  Terlihat bapak tua berepeci putih menggendong tumpukan susu segar, mengantarkannya kepada para pelanggan.

Shimla
Bangunan Bernuansa Eropa yang mendominasi kawasan the Ridge

Shimla The Queen of Hill
Perpustakaan Tua di sebelah christ chruch

Kawasan The Ridge Simla
Town Hall


Christ Church
Di ujung jalan kawasan the Ridge berdiri Christ Church. Bersebelahan dengan patung Mahatma Gandi dan Perpustakaan tua. Gereja yang dibangun pada tahun 1857 ini merupakan gereja tertua kedua di Utara India dan berarsitektur Neo Gothic.

Sayang, waktu sampai disini gereja masih tertutup. Berjalan kesamping, terdapat 5 jendela yang terbuat dari kaca penuh dengan ornamen gelas berwarna. Kelima jendela tersebut representasi dari lambang kepercayaan, Harapan, Kemurahan hati, Ketabahan, Kesabaran dan Kemanusiaan.

Perjalanan menuju shimla India
Bermain cricket di kawasan the Ridge

Bagaman caranya menuju kota Shimla
Christ Churt di ujung Kawasan the Ridge


The Mall
Berdampingan dengan kawasan The Ridge, terbentang kawasan The Mall. Nuansa Inggris terasa ketika berada di kawasan ini. Jalanan yang lebar, bersih dan tertata rapi. Dikedua kawasan tersebut bebas kendaraan bermotor.

The Mall adalah pusat perbelanjaan di kota shimla. Deretan toko menempati bangunan zaman kolonial Inggris. Restoran, bank, bar, diskotik, kantor pos hingga turis informasi berada disini.

Tempat nongkrong anak muda ini selalu padat. Baik warga lokal maupun turis.  Gaya berpakaian mereka pun berbeda dengan wilayah lain di India. Berpakaian lebih modern dan terbuka. Berseliweran cowok dan cewek cakep ala Bollywood. Membuat kami betah nongkrong disini.
Shimla Sighseeing
Ujung Kawasan the Mall

Tempat wajib dikunjungi di Shimla
Kawasan The Mall


Itinerary dikota Shimla
(tak) sengaja jepret cowok cakep di Lakka Bazzar

Gemuruh musik panggilan alam dari dalam perut. Kami berhenti di kedai mungil dengan bau asap dupa memenuhi ruangan. Dupa menyala didepan sebuah gambar dewa, mengalun lagu puji pujian diriingi musik tradisionaal dari sebuah radio kecil.

Kami memesan omelet, paratha dan chai. Paratha adalah roti india yang dicampur dengan kentang kukus yang sudah diberi bumbu. Asyik menikmati makanan, kami disuguhi acar mangga. Kelihatan kuning menyala menggiurkan lidah. Masuk kedalam mulut, sesaat wajah saya mengernyit. Rasa aneh mirip bahan kimia dan masam mendominasi. Langsung saya menyruput chai untuk menetralisir rasa kimia didalam mulut.


Bersambung .... dengan kisah perjalanan “berperang” dengan sekawanan monyet Menuju Kuil Jakoo, Kuil dewa Hanuman di kota cantik ini

You Might Also Like

17 $type={blogger}

  1. Pengen ke sana.... asik bgt kliatannya..
    Btw cowok cakep yg sengaja dijepret ga begitu jelas ik mbak, apa yg pake kemeja loreng biru itu tah? Hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayooo kesana....
      hahaha memng nggak sengaja jepret, aku lagi foto foto itu lakka bazar, eh, setelah foto si doi lihat, ternyata adem......

      Delete
  2. Cakep mbak bangunannya , ndak da masjid ya mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cakep, peninggalan Inggris. Masjid, nggak lihat, banyak gereja

      Delete
  3. Bangunan-bangunannya kayak di Eropa ya mbak.. *macam yang pernah ke Eropa aja :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak papa, Seperti kata sampeyan dengan main Monopoli kita "sudah" sampe Eropa, xixixi jadi Doa sekalian :)

      Delete
  4. He-eh, mirip Eropa bangunane Zulfa. Sing perpustakaan kuwi nang kota tua Jerman biasane. Tempatnya nyaman. Asyik disusuri sambil nenteng ransel bekpeker. ira

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tuh kan beneran kata si Mbak yang Tinggal di Eropa ini. Hehehe untung duduk Tas Hermes yo mbak :)

      Delete
  5. Shimlaaa... Gegara 3 idiots aku jadi mengetahui keindahan shimla. Pengen kesini :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Shimla juga dijadikan lokasi Shooting film 3 idiots

      Delete
  6. bangunannya serasa bukan di india ya mba zulfa,,,

    ReplyDelete
  7. "behti hawa sa tha woh......"
    Lagu 3 Idiots mengalun merdu :)
    Andai mbak Zulfa posting foto aja tanpa judul atau isi, bisa jadi orang ngira ini di Eropa ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe bayangin kamu bergaya ala SRK tau senyum manis ala Amir khan.
      Iya kalau nggak tahu bisa bisa dikira Eropa

      Delete
  8. Tanya : Dear mba Zulfa,

    Assalamualaikum, mba ini elly rose yang di FB. Tgl1-8 Feb akan ke india, itinerary hyderabad-delhi-agra-shimla-rajashtan, pls advice udah bener gak rutenya mba? Mo tny kl mau naik train kita bisa go show aja atau hrs booking online? Saya searching di IRCTC, ngisi buat booking agak bingung dan hrs masukin no telp india. Kalau bisa go show aja kan lebih enak.
    Ditunggu infonya di blog mba Zulfa yach, tadi komen disana waktu ada pembuktian am not robot gambare gak iso di klik mba.

    Salam,
    Elly

    Jawab :
    Waalaikumsalam Elly :)

    Menurutku dan lebih efesien itu gini Hyderabad, Delhi, Agra, Rajasthan kemudian Shimla. Atau Hyderabad, Delhi (transit saja ) Shimla, Delhi,Agra kemudian Rajasthan. Kenapa ? Delhi,Agra dan rajasthan itu segitiga emas India (gilden triangle) dimana letaknya berdekatan, Delhi - Agra 4 jam, Agra - Rajasthan, 3 jam dan Delhi - Rajasthan sekitar 6 jam by Road. Hyderabad, di selatan India, sekitar 24 jam dg menggunakan kreta ke Delhi. Shimla ke Delhi atau sebaliknya, ada bus langsung (malam).

    Saranku beli online klo tiket kereta . Sebenarnya ada quota tempat duduk buat turis, tapi nggak selalu ada dan waktunya nggak selalu sesuai. kelasnya juga biasanya nggak sesuai, kadang juga ada dan sesuai. dalam hal ini nggak pasti. Aplagi waktu travellingnya 1-8. dan turunnya Hyderabad, jadi mepet. kecuali klo balinya dari Delhi atau naik pesawat.

    Hope it help

    Salam

    ReplyDelete
  9. Makasih sarannya mba, saya dr hyderabad ke delhi by plane biar gak kelamaan.
    Sip kalau ada bus malam dari delhi ke shimla, Matur suwun nggih mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama sama. Dari Delhi langsung Ke Shimla aja dulu, yang jauh. terakhir ke Bia ke Rajasthan setelah Delhi. Semoga lancar ya perjalannanya.

      Delete

Follow Twitter

Follow Instagram