Mendung abu abu
menyapu langit biru. Cuaca hangat berganti
dengan semilir angin dingin. Semakin gelap pertanda bintik air di angkasa segera
menyentuh tanah. Semakin lama, bintik air tak lagi lembut. Menghujam
tanah begitu keras bersama dengan butiran es. Hamparan salju membungkus lembah yang
sedari tadi menawarkan panorama menyejukkan mata. Kini berubah menjadi tamparan dingin yang menghunus
pori pori. Menatap ke angkasa sang mentari tetap gagah menyinari bumi. Memaksa
awan memberikan bulatan cahaya untuk penduduk bumi.
Panorama
alam ini seolah menggambarkan apa yang dinaunginya. Diatas line of control antara India dan Pakistan sering terjadi gencatan
senjata. Tanah kashmir menggoda keduanya hingga terjadi pertumpahan darah. Tak ada yang berbeda diantara kedua negara tersebut. Sama sama memiliki
perawakan, budaya, tradisi dan makanan yang sama. Tak ubahnya Indonesia dan
Malaysia. Hanya satu perbedaan yang membentangkan “aroma” kebencian diantara
keduanya, AGAMA. 

Diantara
rantai pegunungan diatas garis batas kekuasaan India, berdiri Masjid yang
dibangun oleh Muslim Pakistan. Tergambar seberkas cahaya kedamaian diantara
keduanya.
Gulmarg - Kashmir - India