Qawwali, Tradisi Islami di Makam Para Sufi

March 12, 2015

Qawwali India

Para pengemis menyambut kedatangan kami di area makam. Pemilik restoran bersautan memanggil. Meminta kami untuk membeli kupon  dan memberi makan kepada para kaum Dhuafa. Laki laki berpeci putih berkeliaran kesana kemari. Mengenakan pakaian Kurta longgar hingga ke lutut. Berpadu dengan celana hingga mata kaki. Wanita berjubah hitam hanya menampakkan segaris pandangan mata.

Mendekati area makam Hazrat Shaikh Khwaja Syed Muhammad Nizamuddin Auliya atau akrab dikenal Hazrat Nizamuddin. Jalanan semakin sempit. Diapit oleh deretan pertokoan. Mengingatkan emak akan suasana makam Sunan Ampel, Surabaya. Banyak penjual Pajangan Kaligrafibuku Islami , kurma, bunga hingga dupa. Berbeda dengan di negara kita. Bunga untuk berziarah bervariasi, mulai bunga mawar, melati dan kenanga. Disini hanya menjual bunga mawar yang dirangkai menyerupai kalung atau diletakkan diatas piring terbuat dari daun.

Tak hanya bunga. Peziarah juga membawa dupa dan Chaddar. Sebuah kain warna dibingkai dengan renda kuning keemasan. Deretan Chaddar ini menggantung di pertokoan. Ditengahnya bertuliskan lafazd tulisan Urdu. Mirip dengan bahasa arab gundul. Terkadang bertuliskan Lafazd Basmallah dan Syahadat. Kain ini mengingatkan emak pada kain penutup penduso pembawa jenazah di Indonesia.

Terdengar suara nyanyian dengan alunan syair dan puisi. Diselingi alunan musik harmonika dan tablah. Mereka duduk bersenandung menghadap ke arah makam seorang wali Allah.  Tradisi musik pemujaan kepada Allah dan salam hormat kepada para Sufi dinamakan Qawwalli. Sangat populer di negara Asia Selatan. Seperti India, Bangladesh dan Pakistan.

di India tradisi ini bermula sejak 7 abad yang lalu yang dilakukan dimakam para Sufi atau Wali yang biasa disebut Dargah. Akar dimulainya tradisi Qawwali ini berasal dari Persia (Iran dan Afghanistan saat ini). Dinegeri asalnya dimulai sejak 800 tahun yang lalu.

Ketika Islam memasuki India. Tradisi musik yang dikenal dengan nama Sema berasal dari Turkey dan Asia tengah juga memasuki kawasan Asia Selatan. Kemudian seorang Sufi di Delhi bernama Amir Khusro Dehlavi menggabungkan tradisi musik Persia dan India dan tercipta tradisi Qawwali yang kita kenal hingga saat ini. Nama resmi dari tradisi Qawwali ini adalah Mehfil-e-sama.

Lagu dalam Qawwali sendiri menggunakan bahasa Urdu. Bahasa nasional negara Pakistan dan dipergunakan sebagian besar penduduk Muslim India. Urdu adalah gabungan antara bahasa Hindi dan Persia. Lagu Qawwali berupa bait bait puisi yang secara implisit memiliki makna spiritual. Meski terkadang liriknya terdengar seperti lirik lagu sekuler. Tapi tema utamanya adalah tentang Cinta, Pengabdian dan Kerinduan dari seorang hamba kepada Illahi Robbi.

Liriknya diawali dengan Pujian kepada Allah SWT kemudian disusul dengan shalawat kepada Nabi Muhammad dan dilanjutkan dengan lagu dengan teman cinta yang biasa dikenal dengan Ghazal.

Sampai di makam, peziarah membakar dupa. Kemudian memasuki area batu nisan. Nisannya dikelilingi tembok dan kayu menerawang. Peziarah kemudian menutupkan Chaddar diatas batu nisan dan menebarkan bunga. Berdoa dan dilanjutkan berjalan perlahan mengelilingi makam.

Di India wanita tidak diperbolehkan mendatangi pemakaman umum. Tapi diperbolehkan mendatangi makam seorang Wali atau Sufi. Itupun dibatasi hanya diluar tembok yang mengelilingi batu nisan. Disini Kaum Hawa membaca ayat ayat Al Quran dengan khusyuk. Duduk tapi badannya melambai lambai maju mundur. Membaca Al Quran seperti ini adalah kebiasaan orang India.

Ditembok melilit ratusan bahkan ribuan benang merah. Mirip dengan benang wool. Sebuah tanda ikatan antara peziarah dan Wali Allah. Peziarah yang datang tak hanya kaum muslim. Juga Hindu dan agama lainnya. Mereka percaya bahwa datang ke makam Wali mendatangkan berkah dan menyembuhkan yang sakit. Segala permohonan akan dikabulkan.

Seorang laki laki berjalan perlahan. Dengan membawa kipas berukuran jumbo terbuat dari (mirip) bulu binatang. Mengibaskan kipas ke arah peziarah dan mengharapkan sedekah. Kibasan ini dianggap mendatangkan berkah.

Dilain waktu ketika kami berkunjung ke kota Agra.  Kota tempat Taj Mahal menebar pesona. Kami berkunjung kesalah satu istana tua yang berjarak 35 KM dari Taj Mahal. Disini terdapat Masjid dengan makam seorang Sufi ditengahnya bernama Salim Chisti.

Ketika emak sibuk memotret batu nisan didekat pintu masuk. Tetiba seseorang laki laki nampak bersujud tepat disebelah kaki. Emak kaget dan membaca Istighfar sebanyak banyaknya. Emak segera pergi dan berbincang dengan Shah Jahan (Baca : Suami).
“Astaghfirullah, Bukankah Seorang Muslim hanya Bersujud kepada Allah”
“Memang”
“Laaa, tadi apaan kalau nggak sujud ?”
“Kamu nggak memperhatikan dengan cermat, dia tidak bersujud, hanya mencium lantai”
“mencium lantai, untuk apa ?”
“Sebenarnya tidak mencium lantai, lebih tepatnya mencium seorang wali yang disemayankan didalamnya. Jidadnya nggak nempel ke lantai”
“ohh, gitu”

Sebenarnya ada perasaan ganjal dalam hati. Emak TAK INGIN melabeli syirik atau menempel stiker bertuliskan Haram atas apa yang mereka lakukan. Tak pula menunjuk jari dan mencari cari segala perbedaan. Cukup merubah sudut pandang dan menyelami persamaan yang lebih menenangkan.

Allah Hafiz


Qawwali
Qawwali di Hazrat Nizamuddin Dargah


Nizamuddin Dargah - Delhi
Wanita Membaca Al-Quran Dan Benang di Tembok


Hazrat Nizamuddin Dargah
Chaddar

Dargah
Menyalakan Dupa








You Might Also Like

31 $type={blogger}

  1. Indah banget kqin kainnya .itu songket y

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Hampir sama kayak songket. Itu kayak hiasan merci sama benang warna warni. pas ngelihatnya kepikiran buat baju :)

      Delete
  2. Iki makame isih nang Delhi, Zulfa? Btw, aku durung tahu nang daerah Ampel, lho. Padahal 5 taun urip nang Suroboyo. ira

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, itu yang di Delhi. Yang Agra sama Ajmer masih disimpen buat nulsi di media. hehehe. Wah, nek pas dulin disempetin mbak karo golek kurmo :)

      Delete
    2. Aku sering nang daerah ampel, soale golek oleh oleh kanggo Haji utowo Umroh e Keluarga.

      Delete
    3. This comment has been removed by the author.

      Delete
  3. Beberapa kosakata Bahasa Hindi mirip dengan Bahasa Arab ya mbak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya banyak samanya. bukan hanya Arab, juga Indonesi. Soalnya Urdu itu gabungan antara Hindi (bahasa sansekerta. kayak Indonesia) dan Persia, yang memiliki kesamaan dengan bahasa Arab

      Delete
  4. Maaf mak, aku harus ngakak di bagian Shah Jahan :)
    Indiaaa oh India. Selalu menyimpan sejuta cerita ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha Iya Yan. Nama Mereka hampir sama, Makanya selalu kupanggil Shah jahan. Daripada Shah Rukh Khan ntar ada yang ngajak gebukan. :))) Sejuta ? SEMILYAR

      Delete
  5. Sudah menjadi tradisi turun temurun kah yang mencium lantai itu, mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya. Tapi nggak semua. hanya sebagian orang. Waktu di Delhi, aku nggak lihat yang gituan. cuman di Chalim Chisti - Agra

      Delete
  6. Duh cantik-cantik ya kain dan arsitektur bangunannya. Penuh warna.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya cantik banget kainnya mbak Lina, gemerlap kayak yang diapakai aktris Bollywood. Tapi ini untuk menutup batu nisan :)

      Delete
  7. agak lucu ni "Emak tak ingin melabeli syirik atau menempel stiker bertuliskan Haram atas apa yang mereka lakukan.".. hehehe...,.

    Sufi itu emang menitikberatkan pada hati, sehingga jika kita hanya lihat 'cover' nya aja tanpa bertanya apa yg sedang dilakukannya jadi salah sangka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, lebih baik menjaga hati tanpa menunjuk jari segala perbedaan.

      Makasih dah Mampir :)

      Delete
  8. yang mencium lantai itu... agama yang bercampur dengan budaya ya mba

    ReplyDelete
  9. tradisi menyalakan dupa teteup ada ya mba? sebenernya itu untuk apa ya? ^_^

    ReplyDelete
  10. Mantabbb penjelasan Qawwali-nya, mbak "emak". Saya terinspirasi dari film Bajrangi Bhaijaan di lagu "Bhar Do Jholi Meri" hingga ketemu tulisan ini. Syukriya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahh Iya, film Bajrangi Bhaijann shooting di lokasi ini.
      Yang kipas kipas di makam juga masuk dalam film :)

      Delete
  11. Awalnya nonton Jodha Akbar lalu ada nama Auliya Salim Chisty disebut. Penasaran googling deh. Eh, yang muncul postingannya emak Mbolang ini. Ngikuti drama Raja Jalal sama Ratu Jodha menarik sekali. Sama menariknya membaca postingan disini. Karena pesona Raja Jalal saya jadi pengen baca lebih banyak lagi tentang kota Agra dan Ajmer :)

    ReplyDelete
  12. Heheh terimakasih say ... banget menarik ceritanya

    ReplyDelete
  13. ini contoh qawwali: https://www.youtube.com/watch?v=xaYPNTlxn5E

    ReplyDelete
  14. Pemakaman islam I am impressed. I don't think Ive met anyone who knows as much about this subject as you do. You are truly well informed and very intelligent. You wrote something that people could understand and made the subject intriguing for everyone. Really, great blog you have got here.

    ReplyDelete
  15. al azhar memorial garden Pretty good post. I just stumbled upon your blog and wanted to say that I have really enjoyed reading your blog posts. Any way I'll be subscribing to your feed and I hope you post again soon. Big thanks for the useful info.

    ReplyDelete
  16. The article was up to the point and described the information about education and learning. Thanks to blog author for wonderful and informative post. urdu wazaif

    ReplyDelete

Follow Twitter

Follow Instagram