Hijra, Waria Pemberi Berkah di Negeri Mahabharata

March 14, 2015

Hijra, waria India

Januari yang lalu negara India bahkan dunia diguncang dengan berita menghebohkan. Berita yang mengubah sejarah dalam dunia politik dan sosial.  Seorang Transgander atau Waria bernama Madhu Bai Kinnar yang berusia 35 tahun terpilih sebagai Wali kota Raigarh, di Chattisgarh, India. Menjadi waria pertama di India yang menjadi walikota.

Mengingat India adalah negara yang masih menganut sistem kasta. Membelah manusia dalam tingkatan kelompok berbeda beda. Apa yang dicapai Kinnar adalah sesuatu yang luar biasa. Merubah wajah perpolitikan negara India yang didominasi manusia berkasta tinggi. Menelisik latar belakang Kinnar, Dia terlahir dalam Kasta Dalit. Yakni Kasta rendah dalam kehidupan masyarakat India.

Hebohnya lagi, Sebelum terkenal menjadi seorang Walikota. Kinnar hanyalah seorang pengamen dan penari dalam gerbong kereta India.

Sebulan kemudian, India dihebohkan lagi dengan keputusan Otoritas Pajak di kota Chennai. Para petugas meminta bantuan para Transgender untuk melakukan penagihan pajak terhadap wajib pajak yang Bandel. Terutama Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Penagihan pajak atau hutang menggunakan jasa transgender memang sedang marak akhir akhir ini di kota besar di India. Tetapi masih dalam ‘jalur’ tidak resmi. Apa yang dilakukan Otoritas Pajak kota Chennai menjadi awal sejarah baru. Yakni menjadikan mereka sebagai petugas pemerintah yang mempunyai otoritas Resmi untuk menagih pajak.

Tak cukup disitu saja cerita peran serta dan peningkatan ‘status’ waria dalam kehidupan masyarakat yang menjunjung tinggi demokrasi ini. Padmini Prakash menjadi waria pertama di dunia sebagai pembaca berita di televisi harian. Uniknya lagi, cara dia berbicara, bertingkah laku, bersolek dan memiliki perasaan layaknya seorang wanita.

Sebenarnya, nasib Transgender India tak beda jauh dengan waria di Indonesia. Disisihkan dan dipinggirkan oleh masyarakat. Dilecehkan dan menjadi bahan lelucon. Di India jumlah waria diperkirakan sekitar 2 juta orang. Sebagian besar menyambung hidup dengan menyanyi, menari nari, meminta minta sampai menjadi PSK.

Waria, transgender atau interseks di India dikenal sebagai Hijra. Dibeberapa daerah lain dikenal juga sebagai Aravani, Aruvani atau Jagappa. Memiliki sejarah ribuan tahun dalam peradaban Budaya Hindu di India Selatan. Dirayakan dan dikenal dalam legenda terkenal seperti Mahabharata dan Kama Sutra. Dalam Kama Sutra kuno menyebut mereka sebagai Tritia prakriti atau seks ketiga.

Dalam kisah Mahabharata dimana Arjuna sebagai pahlawan utama. Dia dikirim dalam sebuah pengasingan. Ditempat tersebut dia mengubah identitasnya menjadi seorang Waria. Dan melakukan ritual dan memberikan berkah dalam pernikahan dan kelahiran. Itulah sebabnya, hingga saat ini Hijra sering dipanggil dalam acara pernikahan dan kelahiran untuk memberikan berkatnya.

Tak hanya dalam peradaban Hindu. Dalam peradaban Islam di India khususnya era kekaisaran Mughal, mereka menduduki posisi berpengaruh dalam pengadilan Mughal.

Pertama kali ‘bersentuhan‘ dengan Hijra ketika emak menikmati senja di India Gate. Lagi asyik duduk santai bersama adik ipar. Tetiba seseorang memegang kepala emak tanpa permisi. Kaget, tapi adik ipar memberi kode untuk diam dan mengikuti. Terdengar suara serak serak basah getar jangkung seorang lekaki melantuntan sederet Doa. Ketika melirik yang terlihat seseorang berbadan tambun. Begitu aggun berbalut sari warna kuning. Emak cuman senyum nahan ketawa. Jujur, sampek kebelet pipis J.

Setelah dia beranjak pergi kami tertawa terbahak bahak. BUKAN karena melecehkan dia yang berjalan lengak lenggok gemulai. Tapi setelah adik ipar memberikan uang, dia berucap "semoga pernikahan kalian langgeng dan bahagia" J. Didi, Yeh Mera pati nahi hai  (Mbak, ini bukan suami gue J)

Disinilah letak ‘sedikit’ perbedaan antara waria Indonesia dan Hijra. Ada sisi positive cara untuk mendapatkan uang. Cara berdandan juga beda. Jika di Indonesia mereka paling suka menggunakan make up tebal, wig, baju supermini dengan mengenakan hot pant juga Bandage Skirt agar terlihat Seksi dan Feminim. Terkadang berjubah dan mengenakan Jilbab. Di India, Hijra memilih menggunakan pakaian tradisional Sari.  

Pada Bulan April 2014 yang lalu Mahkamah Agung India memutuskan bahwa orang orang transgender diakui secara hukum sebagai anggota masyarakat dari jenis kelamin ketiga. Putusan ini lah yang membuat Kinnar kini menjadi tokoh penting di kotanya yang mempunyai andil besar dalam memutuskan kebijakan Publik.

Diantara kompleknya cerita kehidupan, India tak pernah gagal menyajikan sejuta cerita J

You Might Also Like

38 $type={blogger}

  1. Cerita yang menarik ttg socio-culture-nya India, Mak. Dalam sebutan resmi walikota itu dipanggil apa? Pak atau Ibu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya Mbak Evi, gegara kejadian di India gate itu, aku jadi tau tentang Hijra. Sering ketemu hijra Dijalan

      Delete
  2. Di antara kompleknya cerita kehidupan, India tak pernah gagal menyajikan sejuta cerita.. --> persis seperti apa yang terjadi di negeri kita tercinta ya mbak :)
    Btw aku baru tau looh yang namanya bandage skirt :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, India sama Indonesia, IDN - IND kayak saudara, banyak kesamaannya :)

      Delete
  3. Jadi dia kepilih karena apa mak? hebat ya salut sama perjuangannya.
    Jadi inget pas ke Bangkok yang katanya banyak shemale-nya eh gak nemu-nemu, sekalinya nemu yang tak jauh beda sama shemale di Palembang. Padahalkan mau ketemu yang sedep dipandang gitu haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dia kepilih karena sifat humblenya dan lebih memihak Wong cilik. hahaha, Ihhh banyak Yan kalau di BKK, mulus dan persis kayak perempuan. sempat ngiri. cakep cakep lagi. Aku punya video yang "mulus mulus' itu. *ngikik*

      Delete
    2. Baru tahu Cek Yan minat ama shemale Bangkok wkwkwkwk

      Delete
    3. Pengakuan yang tidak disengaja Mbak Rien. Jadi, ntar kalau Cek Yan ke Bangkok bisa dipastikan apa yang dia "cari' hahaha

      Delete
    4. Hahaha kalo yang cantik menyerupai cewek aku gak takut, kalo yang masih "setengah jadi" mending aku kabuuur :p

      Delete
    5. hahaha, anyway, ciri ciri yang 'sudah jadi' dan 'setengah jadi' itu yang gimana ? #seriusnanya

      Delete
    6. Kalo udah jadi itu yang kayak kontestan miss-miss transgender haha, setengah jadi yang suaranya masih berat, masih jakunan, make upnya 10 centi, dan begitulah :v

      Delete
    7. Ampunnn Cek Yan udah survei ternyata *kedip2mata"

      Delete
  4. Yang membuat saya kagum dari India adalah film-filmnya yang lagi naik daun :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, katanya di Indonesia lagi demam sinetron India. Kalau Film, kayaknya yang hit saja yang disuka orang Indonesia

      Delete
  5. Dadi eling pas kuliah nang Suroboyo aku tahu lewat nang Jalan Irba bengi2. Wih rame banget. Jare kancaku, sing wedhok2 ojok kethoro nyunguk nang njero mobil. Soale wong2 Irba kuwi ora seneng wong wadhon.. ira

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe iyo dalan iku memang 'sesuatu' mbak. Mas ku biyen kuliah nang Hang Tua. Kadang aku dijak blusukan nang suroboyo.

      Delete
  6. India, negeri dengan 1001 cerita

    ReplyDelete
  7. Tapi di Indonesia juga ada beberapa waria yang terkenal juga seperti dorce dll, mereka juga nyanyi dll :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya memang. Tapi nggak ada yang secara khusus dipanggil dan dimintai berkah kayak di India. bahkan ditamil Nadu, negara bagian selatan India. Ada festival khusus buat mereka

      Delete
  8. Aku baru tau di India ada waria juga dari serial Jodha Akbar, di situ para pelayan bahkan penjaga penjaranya waria. Yang aku salut, Dinasti Mughal yang Islami mau memberi tempat bagi mereka sehingga mereka nggak sampai menjajakan diri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya. Jodha Akbar itu kan cerita dari kekaisaran Mughal. Akbar generasi kedua kaisar Mudghal. Ya, diatas sudah saya sebutkan bahwa hijra memiliki posisi khusus pada era Mughal

      Delete
  9. Mbakyu ... apa alasan trangender ini dijadikan petugas penagih pajak ?????

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertanyyan yang bagus dan keinget lupa untuk memasukkan diatas. Alasannya : Untuk mempermalukan Wajib pajak yang bandel, biasanya mereka datang rame rame. menagih sambil nyanyi dan nari gemulai di depan rumah wajib pajak :) Nggak bayangin betapa hebohnya hahaha

      Delete
    2. ....plus bonus joget gelendotan biar si yang punya hutang gak betah dibegituin hahahaha. Aduuuh mbak, aku takut bener sama transgender. Kalo ada tiba-tiba datang ke toko (pengamen) aku langsung keringet dingin dan kabur ke belakang. Mana tuh orang suka manggil-manggil namaku "Omnduuuuut" (lihat di papan toko) pake mic segala. Jiaaaah

      Delete
    3. wkwkwkwwk, eh Cek Yan kenapa kemringet??? 'tertarik? terangsang? terpukau? atau gimana JELASKAN secara detail dan mendalam. hahaha

      Delete
    4. Mungkin karena sebagian besar dandanan mereka terlampau menor, jadi ngeri. Aku phobia badut mbak hehehe. Hmm gak yang parah2 banget sih, cuma aku suka keringat dingin kalo ketemu yang suka pake make up tebel. Misalnya penari tarian Ottanthullal itu loh mbak. Hahahaha

      Delete
    5. hahahaha. emang ya.. kenapa mereka suka make up tebel ya, padahal kalau tipis malah kelihatan natural. wajahnya jadi 'colourfull'

      Delete
  10. Sebutannya Hijra, mirip HIjrah, sesuai dengan maknanya ya. Meskipun menyalahi kodrat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, karena hindi campur Urdu yang diadopsi dari bahasa Persia

      Delete
  11. wah mb zulfa beneran ngebolang ni di india yaa.. nice info mba..

    ReplyDelete
    Replies
    1. He eh Mbak Ima. Hayooo Ke India, siapin banyak kertas buat nulis cerita :)

      Delete
  12. sempet aneh pas liat film "Jodha Akbar" kok ada pelayan istana yang bencong, eh ternyata disini ketemu jawaban nya *bahagia*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, pecinta Jodha Akbar nih, pasti hafal ceritanya

      Delete
  13. Wah.. kalo om ndut sih agak mending...
    Bayangin aja.. pas lagi motong rambut.. eh,tiba-tiba langsung di sosor aja pipi kita sama waria tukang potongnya... di cipok tiba-tiba..!!!
    Mo marah gak bisa.. rambut udah stengah potong.. ya udah terpaksa ditegur pake bahasa ala kadarnya...
    Eh, malah di jawab " marrrrah ni yeeee "... ha ha ha
    Pa lagi pas bagian kerok bulu kuduk.. namanya geli.. ya merinding.. eh.. makin happy si warianya..
    " duhhhhh.. yang merindinggggg... "katanya...
    HUAH...!!!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha *ngakakguling2* Etapi, gimana "rasanya" dicipok sama mreka? Pasti sesuatu :)))

      Merinding syurrrrrr..................... Bayangin wajah mreka genit ke kamu :) HOT pastinya, ckckckc

      Delete

Follow Twitter

Follow Instagram