Ayat Al-Quran Dalam Mahakarya Cinta

April 11, 2015


Mahakarya Cinta Taj Mahal tak sekedar cerita cinta dua insan manusia melainkan Lambang Cinta Kepada Sang Pencipta.


Begitu artistiknya Taj Mahal hingga dunia mengakuinya sebagai sebuah keajaiban. Bangunan yang sempurna ditepian sungai Yamuna. Begitu detailnya hingga memakan waktu 23 tahun lamanya. Mungkin kalo perhitungan angka kelahiran, mulai bayi coer, bisa jalan, sekolah SD, lulus kuliah bahkan sudah sampe punya anak. Ternyata keajaiban tak tercipta hanya semalam, butuh waktu, kesungguhan dan tentu saja terus berkonsultasi dengan Illahi Robbi.

Back  to topic J . Khalayak umum ketahui bahwa Taj Mahal itu Lambang Cinta. Mendadak romantis dihadapan Taj Mahal mah udah biasa. Tapi dibalik itu semua, ada rahasia tersembunyi dibalik keajaiban Taj Mahal. Lebih dari cerita cintanya kepada istri tercinta, Taj Mahal dibangun atas Dasar cinta seorang Hamba Kepada Allah SWT. Subhanallah. Semua terlihat dari dekorasi Islami dalam seluruh komplek bangunan Taj Mahal. Penasaran ?

Semua detail tentang sisi Islami Taj Mahal emak tuangkan dalam artikel perjalanan yang tayang di Majalah Noor Edisi April 2015. Artikel Emak berjudul “Ayat Al-Quran Dalam Mahakarya Cinta”  tayang dalam Rubrik The Journey Of The Heart. Alhamdullilah ...



***

Sebenarnya ini bukan pertama kali emak mengunjungi Taj Mahal. Tiap kali datang kesini kagak ada bosennya. Baik perjalanan  Romantic berdua dengan Shah Jahan (baca Suami J) trus bersama si kecil, keluarga atau bersama teman teman.

Nah, waktu pertama kali menatap Taj Mahal. Emak kurang menikmati. Taj Mahal kayak lautan manusia. Eh, mau narsis cuman sebentar. Mau lihat detail dah disuruh minggir. Mau foto, ngantri tempat. Kalau nggak gitu banyak kepala nongol  dalam jepretan kamera. Zaman segitu mana ada kamera digital J yang bisa jepret sepuasnya. 

Jadi inget juga acara Ngidam Taj Mahal. Waktu perut emak mbelendung 7 bulan J saat itu emang pingin jalan jalan ke Taj Mahal. Shah Jahan 'terpaksa' nganterin mumtaz 'Emak' Mahal mbolang ke Taj Mahal. Dan... emak kebelet pipis terus menerus karena si jabang bayi happy diajak jalan ke Taj Mahal sampe nendang nendang dalam perut J

Setelah si kecil lahir, kami mbolang lagi ke Taj Mahal. Demi sebuah Mahakarya cinta emak rela bangun sepertiga malam. Bukannya shalat Tahajud tapi melihat Sunrise di Taj Mahal. Jam 2 pagi emak bergegas mandi dan kosok gigi. Semua camilan dan minuman dimasukin kedalam mobil. Sementara Si Kecil  digendong sama Shah Jahan dalam kondisi tidur pulas plus air liur membasahi pipi J.

Didalam mobil emak tidur lagi. Setelah hampir 3,5 Jam perjalanan dari Delhi, akhirnya kami sampai di Kota Agra. Taj Mahal masih sepi. Bahkan kami nggak pakai antri beli tiket. Otomatis nggak pakai antri lama dalam security Check. Oia, cerita perjalanan kami sekeluarga menikmati Sunrise di Taj Mahal dimuat di Majalah Anakku. Bisa dibaca di Web Majalah Anakku.

Sunrise Menyinari Taj Mahal
Kalau dulu si kecil happy sampe nendang nendang perut Ammy nya J. Sekarang dia happy bisa lihat Taj Mahal dengan mata kepala sendiri. Maklum, Taj Mahal ini masuk dalam pelajaran General Knowledge di sekolahnya.

Setelah Narsis sekeluarga bersama teman teman. Kami akhirnya menikmati waktu sendiri sendiri. Teman temen tetep narsis dengan 1001 gaya. Si Kecil lari kesana kemari ngejar kupu kupu ditaman sama Shah Jahan. Sama melihat sekawanan burung putih yang menikmati air diatas rumput taman didepan Taj Mahal.

Emak ngapain aja? Emak sibuk menikmati detail dekorasi yang ada di Taj Mahal sekaligus jadi fotografer. Candid foto kebersamaan Dua lelaki dalam hidupku. Uhuk. Emak membaca Al-Qur’an yang berada di pintu gerbang dan dinding Taj Mahal. Subhanallah, Kaligrafi Al Quran sungguh bikin mata tak ingin terlepas darinya.

Nah, ketika sibuk baca Al-Quran di dinding Taj Mahal sebuah ide tulisan muncul. Kalau emak bercerita tentang Taj Mahal, semua orang sudah pada tahu cerita cintanya.  Alhamdullilah, Dalam artikel ini emak mengupas sisi Islami Taj Mahal yang sungguh membuat hati bergetar mengingat yang Esa.

Subhanallah, dari sini emak juga menguak satu hal lagi dalam dunia travel writer. Tak hanya belajar sabar kuadrat. Tapi juga munculnya Ide tulisan. Setiap saat, setiap waktu letupan letupan ide selalu muncul dalam otak. Tak hanya untuk artikel yang emak tulis dalam media. Juga dalam blog kesayangan kamu ini.


Narsis di Taj Mahal

Anyway, saatnya emak berbagi rezeki J sama kamu yang tertarik mengirim artikel perjalanan di Majalah Noor
  • Panjang tulisan sekitar 10.000 – 12.000 karakter
  • Sesuai dengan nama majalahnya, Majalah Noor adalah Majalah wanita Muslim. Sebaiknya mengirim sisi Islami dari suatu tempat. Kalaupun nggak ada sisi Islami yang dikupas. Perjalanan secara umum juga bisa, emak perhatikan Majalah Noor juga memuat tulisan jalan jalan secara umum.
  • Rubrik : Journey of The Heart
  • Seperti biasa kirim artikel disertai 5 atau lebih buah foto dalam resolusi kecil dalam attachment.
  • Kirim ke majalahnoor@gmail.com

Good Luck, Happy Mbolang and Writing

You Might Also Like

19 $type={blogger}

  1. Selamat, mbak.... Jadi makin mupeng pengen ke India :)

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. Matur Nuwun Mbak Dewi. Sukses buat buku Kos Dodolnya :)

      Delete
  3. Alhamdulillah. Selamat ya mbak Zulfa.

    Aku sudah membuat cita-cita suatu hari ingin melihat Taj Mahal. Semoga terkabulkan menjejak India, bertemu mbak Zulfa (seperti Cek Yan), dan melihat mahakarya cinta Taj Mahal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Matur Nuwun Mbak Rien.

      Aamin Ya Rabb, semoga disegerakan menatap Taj mahal. Dan Explore Kashmir

      Delete
  4. Indiaaa... Salah satu destinasi yang ingin kukunjungi maak

    Salam
    www.liza-fathia.com

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillaah.. selamat ya Maaakkk! Saya lagi kepingin coba-coba kirim artikel travelling ke Majalah Noor. Akhirnya saya beli Majalah Noor versi digital bulan ini untuk referensi..Eehh pas buka majalahnya, ternyata tentang Taj Mahal.. Sempet menduga-duga, siapakah penulisnya.. Passs lagi baca majalah, pass lagi buka blog Emak juga. Ya ampuuunn, ternyata yang nulis Emak toh. Pantes tulisannya apiikk.. Semoga saya bisa nyusul jejak Emak ya.. Baik ke Taj Mahal maupun nongol di Majalah Noor hehe :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdullilah. Makasih banyak Makkk. :)
      Hadew benerin jilbab, makin sesak aja nih, eh, ternyata aku ke GR an. hahaha
      Semangat tulis ke Majalah ini, Semoga nembus ya Mak.
      Aamin, semoga disegerakan datang ke Taj Mahal :)

      Delete
  6. Wiih kereeen, selamat ya Mbak. Saya bertambah bangga mempunyai teman-teman yang tulisannya rajin nampang di media.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Matur Nuwun. Sama sama belajar. Ayooo cerita jalan jalan kamu dikirim di media. Alamatnya emalnya, kamu obrak abrik saja Published work, ada disitu semua :)

      Delete
  7. aku emang udah ada rencana buat travelling ke India, eh nemu web ini. jadi tambah ngebet ke India. hehe.... mkasih buat pengetahuannya ya mbak. :) doain ya next month, I wanna see taj mahal. yeaaahhh :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, senengnya. Ya web ini memang kebangetan dan parah nebar Racun India.
      Semoga next month 'mendadak romantis' di hadpan Taj Mahal ya ...Amin. Semoga lancar perjalanannya.

      salam kenal ya :)

      Delete
  8. Alhamdhulilah ... selamat ya mbak :)
    betewe artikelnya tentang jalan2 luar negeri tok apa boleh dalam negeri juga? soalnya beberapa x baca majalah ni kok nemunya cerita luar terus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Matur nuwum Mbak :)
      Dalam negeri bisa mbak :) Kapan hari Mbak Rien (travelerien.com) itu nulis artikel tentang Masjid jawa Tengah. Bulan Januari Kemarin. Ayoo mbak kirim, Moga tembus ya ... Aamin

      Delete

Follow Twitter

Follow Instagram