Kahwa, Cita Rasa Kashmir Menggoyang Lidah

April 16, 2015


Uap hangat melambai lambai diatas gelas. Menebar kehangatan dan aroma wangi menggugah selera. Warnanya kuning dengan adonan mengambang diatasnya. Menggoda indera perasa mencecapnya. Perlahan, saya sruput. Hmmm hangat, rasanya gurih, manis ditambah sensasi letupan rasa kacang. Seketika rasa hangat menyebar ke urat nadi berkelahi dengan hawa dingin menembus pori pori.

Minuman khas penduduk Kashmir ini dikenal dengan nama Kahwa. Di-translate kedalam bahasa urdu dari bahasa Arab Qehwa atau Kehwa. Orang menyebutnya sebagai Teh Kashmir. Selalu disajikan dalam gelas atau cangkir kecil.

Kahwa dibuat dari daun Green Tea, saffron, kayu manis, kapulaga, madu atau gula. Kemudian dicampur dengan adonan kacang yang sudah dihancurkan. Campuran kacang membuat kahwa terasa gurih. Biasanya menggunakan kacang almond atau Walnut yang memang tumbuh subur dan dijual murah di Kashmir. Sebagian Khasmiri panggilan bagi penduduk Kashmir, suka menambahkan mawar Kashmir kedalam Kahwa. Biar tambah wangi. Khasmiri biasanya menikmati Kahwa setelah  makan.

Kahwa
Kahwa dinikmati setelah makan
Sebenarnya, saya pernah nyruput teh kashmir sebelumnya. Di salah satu pusat belanja peninggalan Inggris, Connaught place, Delhi. Waktu itu ada  pameran yang khusus menjual hasil kerajinan dari Kashmir. Didekat pintu keluar ada penjual Kahwa. Saya tertarik mencobanya. Ketika nyruput rasanya kayak jamu. Rasa Saffron dan kapulaganya tajam. Nggak doyan. Saya minta suami untuk menghabiskan. Dengan santai dia bilang, very taste. Sementara saya melengos cantik.

Nah, ketika jalan jalan ke Kashmir. Pemilik houseboat (rumah perahu) menyambut kami dengan secangkir kahwa. Antara pingin nyruput dan takut. Saya incip sedikit, wih rasanya nggak terlalu tajam. Tapi tetep aja masih rasa jamu.

Khamir Tea
Kahwa tanpa kacang
Hari berikutnya, setelah asyik main salju di Gulmarg. Kami singgah di salah satu restoran. Chef sekaligus pemilik restoran cakepnya parah. Bikin lupa ama yang dirumah. Nah, Lamda salah satu temen perjalanan memesan Kahwa. Tapi yang tersaji dihadapan kok beda, ya, sama kahwa sebelumnya. Ada hamparan putih mengambang diatasnya. Kuningnya lebih pekat. Karena penarasan saya coba nyruput. Tentu saja sudah minta izin sama Lamda. Slruuup, wih, rasanya gurih dan mantap. Enak!

Ternyata kahwa ini diberi campuran almond. Yang ‘mengapung’ itu kacangnya. Gurihnya menyelimuti rasa kapulaga. Harumnya juga beda. Lebih wangi. Mengingatkan saya dengan aroma sirup Roohafza yang sering saya minum dirumah.

Kahwa
Kacang yang mengambang diatas

Secara tradisional kahwa disajikan dalam sebuah ketel kuningan yang biasa dikenal dengan nama Samovar. Didalam Samovar ada tempat khusus untuk meletakkan arang. Selain untuk membuat Kahwa juga menjaga agar Kahwa tetap hangat. Kalau dimasak dengan Samovar, wih, rasanya beda lagi. Karena tercampur dengan aroma arang. Lebih mantap!. Di pertokoan sekitar Srinagar, ibukota Jammu dan Kashmir, saya lihat beberapa pedagang menjual Samovar.

Ada satu lagi yang harus kamu coba kalau berkunjung ke Kashmir. Sayang, saya tidak sempat mencicipnya. Teh Kashmir juga. Cuman yang ini beda. Namanya Noon Chai. Juga dikenal sebagai Gulabi Chai, Sheer chai atau Pink Tea. Karena memang warnanya merah muda menggoda. Terbuat dari daun teh khusus, susu, garam, kacang Pistachio, almond, kapulaga dan kayumanis. Ditambah sedikit baking soda dan gula. Masaknya dengan Samovar. Kayaknya Maknyus, nih. Harus coba next time!.

Kashmir meski berbendera India. Tapi kuliner Kahsmir sangat berbeda dengan Kuliner India. Kesamaan cuman satu, suka nyemplungin kapulaga dalam makanan dan minuman. hehehe Cobain Yuk!.

Noon Chai
Noon Chai (foto diambil dari Wikipedia)

samovar
Samovar


Chai
Chai, teh India juga bisa kita temukan di Kashmir


You Might Also Like

16 $type={blogger}

  1. Aku penasaran ama saffron, mbak.. di game chocolate factory, salah satu ingredient yang dipake untuk bikin salah satu jenis coklat adalah saffron. Rasa aslinya kayak gimana sih? Rempah gitu ya?

    Kalo diliat dari komponennya kahwa ini kayak teh rempah gitu yaa? Mbayangin perpaduan rasanya ada rasa agak sepet dari green tea, manis dari madu, gurih dari kacang, plus paduan rasa rempah dari kapulaga.. asli penasaran.... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saffron itu dari putik bunga. Rempah termahal didunia. rasanya kayak pahit dikit. cuman kalau dah campur dengan masakan atau minuman hilang rasa pahitnya. nambah rasa dan aroma. makanan India yang asli persia rata rata pakai saffron.

      kalau yang tanpa kacang, rasanya kayak teh rempah. Cuman kalau dah gabung sama kacang almond, Gurih menghangatkan.

      InsyaAllah kalau ke Kashmir cobain, apalagi kalau dimasak sama Samovar. lebih enak :)

      Delete
  2. Di Minangkabau ada juga minuman Kawa, dari daun kopi. Terus melihat bentuk samovar, di Bukittinggi juga ada. Sekarang jadi curiga, jangan2 nama Kopi Kawa diSumbar berasal dari Kahwa. Tapi kalau dicari alasannya gak terlalu jauh juga sih Mak Zulfa, dari sejarah Islam di Minangkabau kan memang berasal dari Gujarat. Nice stories, Mbak. Nambah pengetahuanku ttg Kasmir dan India :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, Jadi pingin coba Kawa Minangkabau. Apalagi dari daun kopi. penasaran sama rasanya.
      Loo aku baru tahu kalau Islam di Minangkabau dari Gujarat, India. Menambah pengetahuan.

      Sami sami Mbak Evi, terima kasih udah share pengetahuan juga. :)

      Delete
  3. rasa manisnya berarti dari madu ya mbak, malah lebih semriwing gimana gitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuhuuuu wenak tenan. Aplagi dinikamti pas bulan madu. Lho, opo hubungane. hahaha

      Delete
  4. Jadi minum tehnya emang gak pakai gula yah? Cuma madu aja? Waaa, unik banget teh pakai almond. Aku seh belum doyan teh2 berempah. Pernah disuguhi pas maen ke rumah orang Srilanka, mau ngabisin rasanya susah banget. Gak diabisin sungkan, bok.... hehehe. ira

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya mbak pakai madu kebanyakan, haha dilemma, aku yo nggak doyan karo the rempah. Rasane koyok jamu. Ditutup irung e mbak Ben langsung di lek, glekkk hihihi

      Delete
  5. Kehwanya pasti enak banget itu. Kebayang campuran kapulaga dan kayumanisnya. Kalo di sini ada teh pake kayu manis dan sereh. Manis2 rasa sereh. Dikasih batu es, segeeeer.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, kalau kayumanis sama sereh wenak itu, apalagi ditambah gula merah. trus jahe, jadi bandrek, hehehe

      Delete
  6. Pengen nyoba mba zulfha. Baiklah, saya harus ke Kashmir! Mba zulfha jago banget meramu kata shg bikin aku pengen kesana heuheu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, kayak jamu kalimat perlu diramu hehehe. Hayooo lah kesini sambil main salju :)

      Delete
  7. "Hari berikutnya, setelah asyik main salju di Gulmarg. Kami singgah di salah satu restoran. Chef sekaligus pemilik restoran cakepnya parah. Bikin lupa ama yang dirumah"

    *CATET AHH KATA-KATA ITU"...lol...hati2 mbak, entar yang di rumah baca tulisan ini lagi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha yang dirumah sudah tahu, Sudah aku tunjukkin waktu foto sama si Doi :)

      Delete
  8. Kalau di Indonesia ada gak mbak? Habis baca dan lihat fotonya sepertinya enak. Kalau mau ke India dulu, hem masih lama merasakannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di Indonesia kalau nggak asalah ada di jakarta, Pernah denger sih dari teman. Ada restoran khusus menjual masakan Kashmir, semoga menjual Kahwa Juga. Semoga bisa segera brangkat ke India ya...

      Delete

Follow Twitter

Follow Instagram