Tergoda Kelezatan Tahu Campur Surabaya

November 05, 2015

Tahu Campur
Ketika rasa gurih soup daging menyatu dengan gurihnya petis

“Pesan satu lagi Ammy …its very tasty “ ucap si kecil, Najin sambil nyruput sisa soup diatas piring. Makannya lahap sekali sampai kelihatan seperti tergesa gesa, sambil sesekali mengusap peluh yang mengalir. Ini adalah pertama kalinya dia menyantap tahu campur, dan langsung jatuh hati dengan menu khas Surabaya ini.

Saya jadi tersenyum Happy, gimana tidak, selama ini dia paling suka menu fast food seperti ayam goreng, burger atau Pizza. Kalau saya ajak makan malam di luar, tiga menu itu selalu menjadi menu yang terucap dari bibir mungilnya. Malam itu menjadi ‘sejarah’ yang membuat saya tak segan lagi mengajaknya berwisata kuliner.

Jadi ceritanya, malam itu saya kangen dengan citarasa Tahu campur, saya ajaklah dia jalan jalan ke kawasan jajanan malam pasar senggol, Gresik. Disana ada Tahu Campur paling enak di Kota Gresik (Kota yang berbatasan dengan Surabaya Barat). Biasanya dia menolak, karena bukan menu pilihannya. Tapi saya ‘merayu’ nya dengan semangkok es campur. Akan sulit baginya menolak enaknya es campur. hehehe

Nah, ketika tahu campur terhidang hangat di hadapan mata, dia langsung bilang “Aku mau makan itu”. Si kecil telah tergoda dengan aromanya yang menggetarkan rongga hidung. Saya mengernyitkan dahi dan tersenyum.

Baiklah, sepiring tahu campur yang saya pesan langsung saya sodorkan kepadanya. Dia cicip kuahnya yang sedikit kental, terus lanjut makan tanpa sepatah katapun terucap. Hehehe karena keasyikan dengan cita rasa yang gurih.

Tahu campur lebih dikenal sebagai masakan Khas Surabaya, padahal aslinya dari Lamongan. Dan menjadi kuliner khas Jawa Timur. Tahu campur bukan hanya milik Jawa Timur, beberapa daerah juga memiliki menu tahu campur. Tapi, tentu saja setiap tempat menghadirkan racikan dan citara rasa yang berbeda pula. Seperti Kebanyakan kuliner Surabaya lainnya, Tahu campur juga menghadirkan tendangan rasa gurih petis dalam sajiannya.

Petisnya ini dipoles diatas piring, jika suka pedas sekalian dibalut dengan sambal. Kemudian diberi tauge dan irisan selada air. Ditambahkan irisan tahu goreng, perkedal singkong dan Mie kuning. Kemudian diguyur dengan soup daging yang sedikit kental dan beberapa iris daging.

Dagingnya ini bukan sembarang bagian daging. Yang digunakan adalah bagian daging tertentu berdekatan dengan otot. Diracik dengan bumbu bumbu pilihan hingga dagingnya empuk tapi tidak sampe lumer di mulut. Warna soupnya sedikit kuning. Ketika panci soup dibuka, uap tipis melayang diatasnya menghantar aroma menggoda.

Rasa super gurih membahana relung pencecap rasa. Menghadirkan kombinasi rasa antara gurih soup daging dan gurihnya petis. Dan sedikit manis dengan semburat rasa pedas. Maklum saya penyuka rasa pedas, jadi selalu menambahkan sambal dalam hidangan. Tahu campur ini paling enak disajikan hangat.

Hingga hari ini Najin menyukai beberapa menu kuliner Nusantara. Kalau dirumah dan lapar dimalam hari, dia biasanya mengajak saya keluar untuk mencicipi kuliner lokal. Bukan hanya Tahu campur, juga Tahu Tek dan Soto Kikil. Jarang sekali mengajak saya ke restoran fast food. Aih senengnya, tak hanya bikin dompet saya tertawa lepas, saya jadi punya  ‘teman baru’ bersiwata kuliner.

You Might Also Like

26 $type={blogger}

  1. Pulang kmarin aku ga sempat ke kota ke warung tahu campur di pasar besar Malang tahu campur pak To. Langganan dari aku& ning2 ku masih kecil, jualannya di dekat kantor DPRD malang dulu depan gajah mada, trus mreka buka di pasar besar & toko buku siswa. paling sering ke pasar besar nya. Di pasar dekat kampungku kadang jual kadang nggak. Aku bisa habis 2porsi mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, selama tinggal di Malang dulu nggak kenal Tahu Campur Pak To. Taunya Tahu Tek yang diujung itu dekat gajah mada plaza itu. seneng sama tahu teknya dikasih seleri dan cambah kecil2.

      Delete
  2. Malam-malam, saat jam makan malam sudah lewat tapi perut masih keroncongan, yerus baca tahu campur ini...Perasaan kayaknya gimana gitu dehMbak Zulfa :)

    ReplyDelete
  3. di Lombok banyak nya Tahu Tek :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, jadi kepikiran nulis tahu tek, kesukaan si Kecil tuh tahu tek

      Delete
  4. emang Tacam di pasar senggol rasanya top banget mbk :D

    ReplyDelete
  5. tengah malam liat foto paling atas -_- sumpah, laper banget -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe, lklo lihat penulisnya, sumpah bikin sawanen :)

      Delete
  6. Ngiler... untung wingi pas mulih sempet check in nang warung tahu campur pisan.... Bumbune kuwi pancen maknyus... ira

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyo, iki makanan favourite sampeyan yo mbak. Eh, mbak kalau ke Gresik lagi semog anggak pas Ramadhan, jadi bisa incip incip kuliner pagi hingga malam.

      Delete
  7. Taun ngarep nek ketemu dan ke Gresik aku geleme dijak wisata kuliner yooooooo *sing dowo yo ne

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayoooo, Gantian yoooo, Cangkruan sampe malam nang Gresik, Oke Wae. Tak tunggu lo yoooo

      Delete
  8. Waaah jadi ingat mie kopyok, kuliner Semarang yang kami kunjungi rame-rame bulan Agustus lalu. Tapi mie kopyok nggak pake daging :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau Mie Kopyok bahan utamanya Mie, kalau ini bahan utamanya tahu dan perkedel singkong. sama sama ada Mienya

      Delete
  9. Kalo di Surabaya, tahu campur favoritku itu tahu campur cak Roni di jalan Bogowonto, mbak.. Tahu campurnya enaaaak banget. Selain tahu campur juga ada gado-gado yang rasanya juga enak!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, harus coba iki. InsyaAllah pulang kampung coba yang satu ini.

      Delete
  10. Nang Lamongan aku malah nggak pernah nemu tahu campur enak lho mbak... ��
    Paling gara2 yg jualnya podo merantau kabeh nang Suroboyo hehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hadu hadu, memang iyo. Mbahku Lamongan, yo nggak tahu ketemu Tahu Campur.
      Paling o Podo dodolan nang Suroboyo kabeh :)

      Delete
  11. ini di makanan paling enak di jawa timur, apa lagi itu dagingnya besar banget

    ReplyDelete
  12. Saya suka tahu campur, Emak... sayurnya yg banyak mkin sip. N kuahnya harus bener bener panas. Duh, nikmat banget.
    Thx for sharing, Emak. Tulisannya bagus bgt, saya suka bacanya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks Dini. Aku suka perpaduan petis dan kuahnya itu, aduhai klo dimakan pas musim hujan gini

      Delete

Follow Twitter

Follow Instagram